Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Alasan Massa Mengamuk hingga Bakar Rumah Umat Hindu di Bangladesh

Reporter

image-gnews
Para siswa meneriakkan slogan dalam protes atas kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang bocah laki-laki dan perempuan, di Dhaka, Bangladesh, Ahad, 5 Agustus 2018. REUTERS
Para siswa meneriakkan slogan dalam protes atas kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang bocah laki-laki dan perempuan, di Dhaka, Bangladesh, Ahad, 5 Agustus 2018. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah situasi Bangladesh yang memburuk pasca penggulingan Perdana Menteri Sheikh Hasina, ratusan umat Hindu di negara tersebut memilih melarikan diri. Upaya ini disebabkan karena umat Hindu, yang merupakan kaum minoritas, menjadi sasaran amuk massa. 

Rana Das Gupta, ketua organisasi minoritas agama di Bangladesh, mengatakan serangan terhadap umat Hindu telah mengakibatkan sedikitnya dua orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka.

“Beberapa orang yang rumahnya diserang mungkin terlibat langsung dalam politik Liga Awami, tetapi sebagian besar adalah umat Hindu biasa,” kata Das Gupta. “Oleh karena itu, ini jelas merupakan kekerasan komunal dan terarah.”

Dewan Persatuan Hindu Budha Kristen Bangladesh mencatat ada sekitar 45 dari 64 distrik di negara tersebut telah menjadi sasaran. Banyak rumah, bisnis atau kuil milik komunitas minoritas Hindu dirusak massa pada pekan ini. 

Salah satu alasan umat Hindu di Bangladesh menjadi sasaran amukan massa adalah karena situasi politik di negara tersebut. Komunitas umat Hindu Bangladesh dianggap cenderung lebih mendukung Liga Awami yang dipimpin Sheikh Hasina, yang dikenal sebagai partai sekuler, daripada memilih oposisi yang mayoritas terdiri dari partai-partai Islam garis keras. Hal itu kemudian memicu kemarahan di kalangan beberapa warga Bangladesh terhadap komunitas Hindu. Dari sekitar 170 juta penduduk yang mayoritas Muslim, sekitar 8 persen di antaranya adalah umat Hindu.

Gejolak politik di Bangladesh dalam sebulan terakhir dipicu kebijakan Perdana Menteri Hasina yang membuat kebijakan 30 persen kuota CPNS untuk keluarga veteran perang kemerdekaan Bangladesh 1971. Kebijakan itu langsung menuai protes karena dianggap menguntungkan sekutu partai yang berkuasa.

Demonstrasi pun pecah dan berujung kerusuhan. Sedikitnya 60 orang telah tewas dalam kekerasan yang terjadi pada Senin, 5 Agustus 2024. Sementara lebih dari 400 orang telah menjadi korban selama tindakan keras pemerintah. Puncaknya, Hasina akhirnya mengundurkan diri setelah berkuasa selama 20 tahun. Dia lalu berlindung ke India. Namun, kondisi yang kacau di Bangladesh turut mempengaruhi umat Hindu, yang ikut terkena dampak kerusuhan.

Umat Hindu Bangladesh mencoba melarikan diri ke India

Mohammad Rakibul Hasan, seorang pejabat pemerintah daerah di distrik Thakurgaon di Bangladesh barat laut, mengatakan sekitar 700-800 umat Hindu mencoba melarikan diri ke India pada Rabu malam, 7 Agustus 2024, setelah beberapa rumah mereka diserang dan dijarah.

"Mereka kembali ke rumah setelah kami memberikan perlindungan," kata Hasan kepada Reuters. "Pasukan penjaga perbatasan berpatroli di daerah itu. Semuanya baik-baik saja sekarang tanpa ada laporan lebih lanjut tentang kekerasan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, penduduk setempat melaporkan banyak umat Hindu yang tinggal di dekat perbatasan India mencoba melarikan diri, tetapi terhalang upaya kedua negara yang telah meningkatkan patroli perbatasan sejak kekerasan meletus.

Pada Kamis pagi 8 Agustus 2024, sekitar 300 warga Bangladesh berkumpul di titik perbatasan dekat distrik Jalpaiguri di India tetapi kemudian bubar. Media India menunjukkan pasukan perbatasan India berada di sekitar sekelompok orang di sana.

Situasi ini mendapat perhatian internasional, termasuk dari peraih Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus, yang kembali ke Bangladesh untuk memimpin pemerintahan sementara usai Hasina angkat kaki dari Bangladesh. Ia mengatakan serangan terhadap kaum minoritas bisa jadi bagian dari konspirasi. Namun, ia tidak menyebutkan siapa yang berada di balik konspirasi tersebut.

"Tugas kita adalah melindungi mereka semua," katanya saat tiba di Dhaka dari Paris.

"Jika Anda percaya dan yakin kepada saya, mohon pastikan tidak ada seorang pun yang diserang di negara ini. Jika Anda tidak dapat mendengarkan saya mengenai hal ini, saya tidak ada gunanya berada di sini."

Sedangkan para pemimpin komunitas Hindu di Bangladesh mendesak komunitas lain untuk menjaga kaum minoritas agama. Moyna Talukdar dari Dewan Reformasi Hukum Hindu Bangladesh menyerukan kepada masyarakat Bangladesh agar melupakan semua perbedaan dan bersatu di sisi masyarakat yang terdampak serta membangun perlawanan sosial. 

RIZKI DEWI AYU | REUTERS | tempo.co

Pilihan editor: AS Tawarkan Hadiah US$10 Juta untuk Tangkap Kelompok Peretas Iran

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

18 jam lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

Berbeda dengan wilayah metropolitan Jaipur yang lebih luas, Walled City adalah bagian bersejarah dan berbeda yang menonjol


Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

1 hari lalu

Honor Pad X8a. Foto :
Tablet Honor Pad X8a Resmi Rilis di India, Berikut Spesifikasinya

Honor Pad X8a memiliki layar FHD 90 Hz 11 inci dengan resolusi 1200x1920 piksel yang memberikan visual tajam. Resmi rilis di India.


Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

1 hari lalu

Sheikh Hasina. REUTERS/Damir Sagolj
Bangladesh Meminta India Pastikan Mantan PM Hasina Diam

Hasina melarikan diri ke India pada 5 Agustus menyusul protes massal terhadap pemerintahan yang dijalankannya selama 15 tahun di Bangladesh


Traveling ke India, Jangan Lewatkan 6 Festival yang Digelar Bulan September

2 hari lalu

Festival Ladakh. (utsav.gov.in)
Traveling ke India, Jangan Lewatkan 6 Festival yang Digelar Bulan September

Festival di India selama bulan September 2024 menampilkan budaya suatu daerah, mempromosikan pariwisata hingga memberi penghormatan kepada dewa agama


Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

2 hari lalu

Ketua KPU Bangladesh Mundur Menyusul Penjungkalan Sheikh Hasina

Ketu KPU Bangladesh mundur setelah menyangkal campur tangan politik dalam pemilu Januari yang memilih kembali pemimpin otokratis Sheikh Hasina.


Netflix Diprotes Warga Hindu India

4 hari lalu

Logo Netflix. Sumber: Reuters
Netflix Diprotes Warga Hindu India

Tayangan di Netflix berjudul 'IC 814 - The Kandahar Hijack' mendapat protes karena sentimen nasional


Realme Narzo 70 Turbo akan Diluncurkan Minggu Depan di India

4 hari lalu

Logo Realme. Istimewa
Realme Narzo 70 Turbo akan Diluncurkan Minggu Depan di India

Realme Narzo 70 Turbo memiliki tampilan yang terinspirasi dari Motorsport di bagian belakang.


UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

5 hari lalu

Presiden Joko Widodo menerima penghargaan sipil tertinggi dari Presiden PEA, Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi, Persatuan Emirat Arab (PEA), Rabu, 17 Juli 2024. Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas upaya Presiden Joko Widodo untuk memperkuat hubungan erat antara kedua negara dan meningkatkan kerja sama bilateral selama masa jabatannya. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
UEA Bebaskan 57 Warga Bangladesh yang Dipenjara karena Unjuk Rasa

Warga Bangladesh dipenjara di UEA karena berunjuk rasa menentang eks PM Sheikh Hasina.


Mengenal Arijit Singh, Penyanyi India yang akan Konser di Malaysia

6 hari lalu

Arijit Singh. Wikipedia/Bollywoodhungama.com
Mengenal Arijit Singh, Penyanyi India yang akan Konser di Malaysia

Arijit Singh penyanyi dari film-film blockbuster Bollywood seperti Dilwale, Brahmastara, dan Jawan


Pencarian Turis India yang Jatuh ke Lubang di Malaysia Akhirnya Dihentikan

7 hari lalu

Sebuah keluarga berlari di sebuah taman dekat Menara Kembar Petronas ketika Malaysia membuka kembali sebagian besar bisnis, di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin,  4 Mei 2020. REUTERS/Lim Huey Teng
Pencarian Turis India yang Jatuh ke Lubang di Malaysia Akhirnya Dihentikan

Turis India yang jatuh ke dalam lubang 8 meter di Malaysia belum ditemukan, namun pencarian telah dihentikan.