Menurut salah satu saluran Telegram Rusia yang tidak resmi, Dya Mayora, penjaga perbatasan melakukan perlawanan serius terhadap pasukan musuh yang maju. "Sayangnya, kelompok pengintai musuh semakin maju," ujar unggahan tersebut.
Rekaman video yang memiliki lokasi geografis menunjukkan bahwa beberapa bagian Sudzha telah dihujani tembakan artileri berat. Rekaman video drone yang memiliki lokasi geografis menunjukkan sekitar 20 orang yang tampaknya telah menyerah di perlintasan perbatasan yang rusak parah di barat daya Sudzha.
Gubernur sementara wilayah Kursk Rusia, Aleksey Smirnov, mengatakan bahwa ia telah memutuskan untuk memberlakukan keadaan darurat di wilayah Kursk mulai 7 Agustus. Ia menambahkan dalam sebuah unggahan Telegram bahwa situasi operasional di wilayah perbatasan masih sulit. Untuk menghilangkan konsekuensi masuknya pasukan musuh ke wilayah tersebut, ia memutuskan untuk memberlakukan keadaan darurat.
Kemudian pada hari Rabu, kantor berita negara RIA Novosti mengutip Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov yang mengatakan kepada Putin bahwa gerakan maju Angkatan Bersenjata Ukraina ke wilayah Rusia telah dihentikan.
Aleksey Smirnov, penjabat kepala wilayah Kursk, mengatakan pada hari Rabu bahwa beberapa ribu orang meninggalkan daerah itu dalam 24 jam terakhir.
Pada hari Rabu, Garda Nasional Rusia mengatakan telah memperkuat langkah-langkah keamanan di sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah tersebut. Rosgvardia mengatakan dalam sebuah posting Telegram bahwa dalam rangka memastikan keamanan fasilitas yang dijaga sangat penting, unit-unit Rosgvardia mengambil langkah-langkah tambahan untuk melindungi pembangkit listrik tenaga nuklir Kursk. Pabrik itu berada sekitar 50 kilometer di utara lokasi bentrokan dan penembakan yang terjadi di sekitar kota Sudzha.
CNN | RFE
Pilihan editor: Perusahaan Nat Rothschild di Batam Dikunjungi Prabowo, Simak 5 Serba-serbi Pengusaha Inggris Ini