TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan tentara Ukraina berhasil melintasi perbatasan ke wilayah Kursk, Rusia. Ini adalah serangan pertama dari Ukraina dan memberi tekanan pada Moskow di wilayah yang tidak terpengaruh perang.
Kementerian Pertahanan Rusia, Komite Investigasi Rusia, dan Ombudsman Rusia untuk Anak-anak semuanya mengatakan pasukan Ukraina telah melancarkan serangan besar-besaran pada hari Selasa. Ukraina berupaya menerobos pertahanan Rusia di perbatasan wilayah Kursk, yang terletak di utara wilayah Sumy di Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut penyerbuan itu adalah provokasi skala besar. Ia mengatakan Kyiv melakukan penembakan membabi buta dari berbagai jenis senjata, termasuk rudal, ke bangunan sipil, bangunan tempat tinggal, dan ambulans.
Pihak berwenang Ukraina tidak mengomentari klaim tersebut.
Tingkat serangan juga belum jelas. Juga tidak jelas apakah ada tentara Ukraina yang masih berada di wilayah Rusia.
Pihak berwenang Rusia dan para blogger militer mengatakan pasukan Ukraina menyerang melalui darat dan udara untuk memasuki Rusia di dekat kota Sudzha, kota berpenduduk 5.000 orang yang terletak sekitar 6 mil (10 kilometer) dari perbatasan. Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan bahwa 31 orang, termasuk enam anak-anak, terluka akibat penembakan Ukraina di wilayah Kursk.
Walikota kota tersebut, Vitaly Slashchev, menggambarkan suasana yang sangat tegang. Ia mengatakan kepada kantor berita negara Rusia RIA Novosti bahwa banyak orang menelepon untuk meminta evakuasi.
Video geolokasi yang tersedia tidak menunjukkan bahwa pasukan Ukraina telah memasuki kota tersebut. Slashchev sebelumnya mengatakan kepada kantor berita pemerintah RT bahwa kota tersebut tidak berada di bawah kendali Angkatan Bersenjata Ukraina.