Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peraih Nobel Perdamaian Ales Bialiatski Tak Masuk Daftar Pertukaran Tahanan

Reporter

image-gnews
Aktivis hak asasi manusia Ales Bialiatski, pendiri organisasi Viasna (Belarus), menerima 2020 Right Livelihood Award pada upacara penghargaan digital di Stockholm, Swedia 3 Desember 2020. Anders Wiklund/Kantor Berita TT/via REUTERS
Aktivis hak asasi manusia Ales Bialiatski, pendiri organisasi Viasna (Belarus), menerima 2020 Right Livelihood Award pada upacara penghargaan digital di Stockholm, Swedia 3 Desember 2020. Anders Wiklund/Kantor Berita TT/via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para pendukung peraih Nobel perdamaian dari Belarus Ales Bialiatski pada Kamis, 1 Agustus 2024 kecewa karena Bialiatski tidak masuk dalam daftar pertukaran tahanan antara timur dan barat. Itu adalah pertukaran tahanan terbesar sejak perang dingin.  

Kekecewaan juga dirasakan oleh sekutu-sekutu Bialiatski dan tahanan warga negara Belarus lainnya karena mereka tidak dimasukkan dalam daftar tahanan yang akan dibebaskan. Di antara daftar tahanan yang dibebaskan adalah delapan warga negara Rusia, yang salah satunya didakwa pembunuhan. Ke-8 tahanan warga negara Rusia di barat itu, ditukar dengan 16 tahanan yang ada di penjara Rusia dan Belarus. Banyak tahanan politik tidak dibebaskan dalam program ini. 

Beberapa tahanan politik warga negara Rusia yang dibebaskan dalam program ini seperti Ilya Yashin yang seorang aktivis oposisi. Dia sempat mengutarakan kemarahan pada Jumat 2 Agutus 2024 karena dideportasi dari negaranya, di mana hal ini bertolak belakang dengan kemauannya.    

Bialiatski, 61 tahun, adalah aktivis HAM. Dia divonis 10 tahun ke penjara karena dituduh mendanai unjuk rasa anti-pemerintah. Persidangannya pada 2023 dikecam oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa dan menyebutnya sebagai hal memalukan. Bialiatski mendapatkan Nobel perdamaian pada 2022 atau setahun setelah dia ditahan. 

“Ketika kami mendengar ada kesepakatan pertukaran tahanan, kami berharap ada tahanan politik dari Belarus yang masuk dalam daftar yang dibebaskan. Tentu saja kami berharapnya sang pemenang Nobel perdamaian. Ini sungguh mengecewakan,” kata Alena Masliukova, anggota Viasna yakni lembaga HAM yang didanai Bialiatski.     

Di antara tahanan yang dibebaskan dalam program ini adalah Rico Krieger tahanan warga negara Jerman yang divonis hukuman mati atas dakwaan terorisme di Belarus. Menurut Viasna, ada sekitar 1.390 tahanan politik yang terkait gelombang unjuk rasa empat tahun lalu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Presiden Belarus Alexander Lukashenko sudah berkuasa sejak 1994. Dia menghadapi gelombang unjuk rasa besar-besaran setelah pemilu pada 2020 berujung sengketa. Ini adalah ujian terbesar selama masa pemerintahannya. 

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Donald Trump Usulkan Debat Capres di Fox News, Beda dari Jadwal Sebelumnya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

15 jam lalu

Tim SAR gunakan drone untuk mencari pendaki Rusia yang hilang di Gunung Rinjani, Ahad, 15 September 2024. ANTARA/HO-Humas SAR Mataram
3 Fakta Warga Rusia Hilang Di Gunung Rinjani

Seorang WNA asal Rusia dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani. Ia diduga mendaki secara ilegal


Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

23 jam lalu

Tim penyelamat membantu seorang warga turun dari bangunan setelah serangan drone dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 4 September 2024. Angkatan udara menemukan 42 sasaran udara termasuk 29 drone dan 13 rudal. REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina
Serangan Drone Ukraina ke Rusia Menimbulkan Bola Api dan Getaran Sekuat Gempa

Serangan drone Ukraina dalam skala besar yang menyerang Rusia telah memicu ledakan besar seperti kekuatan gempa bumi


Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

1 hari lalu

Sebuah ambulans tiba di American University of Beirut Medical Center (AUBMC) ketika lebih dari 1.000 orang, termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis, terluka ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Setidaknya sembilan orang tewas, termasuk seorang anak perempuan berusia delapan tahun, dan 2.750 orang terluka dalam ledakan simultan pager genggam yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon dan Suriah. REUTERS/Mohamed Azakir
Rusia: Ledakan Pager di Lebanon Dirancang Agar Perang Timur Tengah Meluas

Ledakan pager di Lebanon menyebabkan ribuan orang terluka dan sembilan tewas. Sengaja dirancang agar perang di Timur Tengah makin luas.


Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

2 hari lalu

Ilustrasi logo Meta. (REUTERS/DADO RUVIC)
Diblokir Meta, Media RT dari Rusia Buka Suara

RT menyebut pemblokiran oleh Meta ini sebagai hal yang 'lucu'.


Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

2 hari lalu

Nuklir merupakan pilihan tepat untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, namun, Indonesia belum melirik pemanfaatannya.
Rusia Siap Tawarkan PLTN Kapasitas Besar dan Kecil untuk Indonesia

Petinggi BUMN Rusia, Rosatom, menyatakan siap menawarkan PLTN berkapasitas besar dan kecil kepada Indonesia.


Meta Memblokir Media-media dari Rusia

2 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta


Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

2 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.


Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

2 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Terungkap Alasan Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional terkait Penggunaan AI

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intell


Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

3 hari lalu

Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar, Arsjad Rasjid memberikan keterangan saat meresmikan Media Center (TPNGP) di jalan Cemara no. 19 Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 15 Oktober 2023. Dalam keterangannya, rumah pemenangan tersebut digunakan sebagai pusat informasi Ganjar Pranowo untuk pemilu 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terpopuler: Arsjad Rasjid Optimistis Selasa Sudah Temukan Kantor Lain, Susi Pudjiastuti Menangis di X Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengaku optimistis Selasa pekan depan timnya bisa menemukan tempat lain untuk berkantor.


Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

3 hari lalu

Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, saat memberi kuliah umum di Hari Ulang Tahun ke-300 Universitas Saint Petersburg, Rusia, pada Senin, 16 September 2024. Megawati menyampaikan kuliah bertema Tantangan Geopolitik dan Pancasila sebagai Jalan Tata Dunia Baru kepada mahasiswa di universitas tersebut. Foto: Humas PDIP
Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.