TEMPO.CO, Jakarta - Iran menangkap puluhan orang yang diduga terkait pembunuhan Kepala Kantor Politik Hamas, Ismail Haniyeh. Mengutip dua sumber yang mengetahui investigasi tersebut, laporan New York Times mengatakan para perwira intelijen senior, pejabat militer, dan staf pekerja di wisma tamu yang dikelola militer di Teheran, tempat Haniyeh dibunuh telah ditahan.
Unit intelijen khusus Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran telah mengambil alih penyelidikan tersebut, menurut sumber New York Times. Pembunuhan itu merupakan pukulan telak bagi aparat keamanan Iran dan menunjukkan adanya penetrasi intelijen asing di wilayah Republik Islam, kata para analis.
Para ahli menambahkan bahwa pembunuhan Ismail Haniyeh itu merupakan pesan bagi Iran dan sekutu serta kelompok proksinya bahwa mereka masih bisa dijangkau oleh Israel, bahkan di Teheran.
Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh. Para pejabat AS mengatakan bahwa mereka tidak terlibat. Pasukan Israel diduga berada di balik pembunuhan itu.
Beberapa laporan, termasuk dari Hamas dan media Iran, menyatakan bahwa Haniyeh tewas akibat serangan rudal. Laporan lain menyatakan bahwa sebuah bom yang diselundupkan ke fasilitas aman tersebut menyebabkan kematiannya.
Ismail Haniyeh telah memimpin Hamas. Ia berada di Teheran untuk menghadiri pelantikan presiden baru Iran.