TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap para pemimpin Hamas dan Hizbullah "sama sekali tidak ada artinya" dan tidak memiliki tujuan selain "ego beberapa orang Israel", menurut Gideon Levy, seorang jurnalis dan penulis terkemuka Israel, Anadolu Agency melaporkan.
"Pembunuhan bukanlah pengubah permainan. Tidak pernah dan tidak akan pernah dan, oleh karena itu, semua pembunuhan itu masih tanpa tujuan," kata Levy dalam sebuah wawancara dengan Anadolu.
"Itu tidak melayani apa pun; tidak untuk kepentingan Israel, tidak untuk keamanan, tidak ada. Ini benar-benar permainan anak-anak, anak-anak yang semuanya ingin menjadi James Bond dan menunjukkan betapa canggihnya mereka."
Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh pada Rabu, 31 Juli 2024, ketika mengunjungi ibu kota Iran, Teheran, untuk pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian, sehari setelah Komandan Hizbullah, Fuad Shukr, menjadi sasaran serangan udara Israel di pinggiran selatan ibu kota Lebanon, Beirut.
Meskipun Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan Haniyeh, Tel Aviv tidak mengkonfirmasi atau menyangkal tanggung jawabnya.
Sehari kemudian, Kamis, militer Israel mengklaim bahwa mereka memiliki informasi intelijen bahwa komandan militer Hamas, Mohammad Deif, telah tewas dalam serangan udara pada 13 Juli di daerah Khan Yunis, Gaza. Namun, kelompok Palestina tersebut belum mengkonfirmasi kematian Deif.
Levy menekankan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, "berpikir bahwa membunuh Haniyeh akan membunuh Hamas dan mereka (Israel) akan mencapai tujuannya" namun hal itu "sama sekali tidak sesuai dengan kenyataan."
"Sebaliknya, Hamas tidak lebih lemah hari ini; Hamas jauh lebih kuat secara politik daripada sebelum perang ini," katanya.
"Secara politis, Hamas saat ini jauh lebih populer di Tepi Barat, di dunia Arab, mungkin di seluruh dunia, jauh lebih diterima... dan membunuh Ismail Haniyeh tidak banyak mengubahnya."
Mengutip sejarah Israel dalam membunuh para pemimpin Hamas, termasuk pendirinya, Sheikh Ahmed Yassin, ia menambahkan: "Setiap kali mereka mengatakan kepada kami bahwa Hamas telah dihancurkan ... dan beberapa bulan kemudian, Anda melihat Hamas yang lebih kuat."