Serangan atas Suriah
Israel bertanggung jawab atas lebih dari 144 insiden bersenjata di Suriah sejak 7 Oktober, menewaskan lebih dari 260 orang.
Israel telah secara signifikan meningkatkan frekuensi dan intensitas serangannya sejak dimulainya perang di Gaza, dengan menargetkan Iran dan sekutunya Hizbullah di Suriah, terutama di sekitar ibukota Damaskus.
Pada April, jet-jet tempur Israel meratakan gedung konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, termasuk dua jenderal yang memimpin pasukan elite Pasukan Quds di Suriah dan Lebanon.
Anggota pertahanan sipil berdiri di dekat lokasi yang rusak setelah apa yang digambarkan media Suriah dan Iran sebagai serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.
Hanya beberapa hari sebelum serangan terhadap konsulat Iran, militer Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di provinsi utara Suriah, Aleppo, menewaskan sedikitnya 40 orang, sebagian besar dari mereka adalah tentara.
Serangan terhadap Iran
Pada April, sistem pertahanan udara Iran dikerahkan di berbagai wilayah negara tersebut setelah adanya laporan ledakan di dekat bandara di provinsi Isfahan, setelah meningkatnya ketegangan dengan Israel, setelah serangan Israel terhadap gedung konsulat Iran pada 1 April.
Kantor Berita Fars Iran mengatakan bahwa "tiga ledakan" terdengar di dekat kota Qahjavarestan di provinsi Isfahan, yang dekat dengan bandara dan pangkalan udara angkatan darat di provinsi tersebut. Isfahan, yang terletak di pusat Iran, menjadi tuan rumah bagi fasilitas konversi uranium negara itu di daerah Zerdenjan tenggara. Selain itu, situs pengayaan uranium Natanz juga terletak di provinsi ini.
Media AS melaporkan bahwa para pejabat senior Amerika telah mengatakan kepada mereka rudal Israel telah menghantam sebuah situs Iran.
Serangan atas Yaman
Bulan lalu, militer Israel menyerang kota pelabuhan Laut Merah di Yaman, Hodeidah, sebagai tanggapan atas serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi, menewaskan enam orang.
Serangan udara Israel dilakukan sehari setelah Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di pelabuhan Eilat di Israel selatan yang menewaskan satu orang di Tel Aviv dan melukai 10 orang lainnya.
Serangan udara Israel tersebut merupakan serangan langsung pertama yang diketahui dilakukan oleh Israel terhadap Houthi sejak dimulainya perang di Gaza.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Houthi Ancam Konsekuensi Berat bagi Israel atas Pembunuhan Ismail Haniyeh