TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri langsung evakuasi sekitar 5.000 orang dari daerah yang dilanda banjir di sepanjang perbatasan Korut dengan Cina selama akhir pekan ini. Tentara Korea Utara melancarkan operasi darurat di provinsi Phyongan Utara saat wilayah tersebut dilanda banjir akibat hujan lebat yang menyebabkan 5.000 orang "terisolasi" dan berisiko, menurut media pemerintah KCNA.
Ketinggian air di Sungai Amnok, atau Sungai Yalu dalam bahasa Mandarin, yang merupakan bagian dari perbatasan antara Korea Utara dan Cina telah "jauh melampaui garis bahaya." Sungai meluap akibat hujan lebat pada hari Sabtu, menurut laporan KCNA.
Kim Jong Un menilai bahwa banjir "sangat serius" di Kota Sinuiju, yang berhadapan dengan kota Dandong di Cina. Dalam foto-foto yang dipublikasikan oleh media pemerintah, Kim Jong Un terlihat mengendarai mobil SUV melewati banjir.
Gambar-gambar yang diterbitkan oleh media pemerintah menunjukkan Kim Jong Un mengendarai SUV mewah Lexus miliknya melewati banjir. Ia duduk di kursi mobil, sementara helikopter membawa orang-orang ke tempat yang aman.
Gambar-gambar tersebut juga menunjukkan tingkat banjir karena ladang-ladang terlihat terendam air berwarna coklat berlumpur dan hanya garis atap rumah-rumah kecil yang terlihat.
Ia digambarkan sedang “memeriksa dan mengarahkan” upaya penyelamatan. Ia juga mengkritik pihak berwenang yang gagal mempersiapkan diri dan mencegah bencana dengan baik.
Cuaca ekstrem membuat sejumlah negara di Asia tengah sedang bergulat dengan kehancuran dan kerugian ekonomi. Dalam beberapa hari terakhir, hujan lebat dan banjir melanda sebagian besar wilayah Asia akibat topan Gaemi. Selain di Cina dan Korea Utara, badai menerjang Filipina serta Taiwan pekan lalu.
REUTERS | CNN
Pilihan editor: Top 3 Dunia: Tentara Israel Tolak Kembali ke Gaza hingga Bos Mossad ke Roma
