Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Israel Ancam Erdogan Akan Bernasib Seperti Saddam Husein

Reporter

image-gnews
Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Presiden Turki, Tayyip Erdogan dan PM Israel, Benjamin Netanyahu. Iakovos FOTO/Murat Cetinmuhurdar dan Hatzistavrou/Pool via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengancam balik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia mengatakan Erdogan akan menempuh jalan yang sama dengan mantan Presiden Irak Saddam Hussein yang dibunuh oleh pasukan AS setelah menginvasi Irak.

Ancaman itu diungkapkan usai Erdogan mengancam akan mengirimkan pasukan Turki ke wilayah Israel untuk membela rakyat Palestina. “Kita harus sangat kuat agar Israel tidak dapat melakukan hal-hal ini terhadap Palestina,” kata Erdogan. Ia mengacu pada genosida yang sedang dilakukan Israel di Gaza.

“Sama seperti kita memasuki (Nagorno-) Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita mungkin melakukan hal yang sama kepada mereka. Tidak ada yang tidak dapat kita lakukan. Kita hanya harus kuat," kata Erdogan.

Pernyataan Erdogan ini membuat pejabat tinggi Israel menjadi murka. Erdogan disebut akan menghadapi nasib yang sama seperti mantan Presiden Irak Saddam Hussein.

Berbicara kepada presiden Turki dalam sebuah posting di X, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa "Erdogan mengikuti jejak Saddam Hussein dan mengancam akan menyerang Israel. Ia seharusnya mengingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana itu berakhir."

Israel Katz bahkan melampirkan gambar Erdogan dan di sebelahnya gambar Saddam Hussein yang dieksekusi oleh pasukan AS.

Sementara itu, pemimpin oposisi Yair Lapid meminta anggota NATO "memaksa" Erdogan mengakhiri dukungannya terhadap kelompok Perlawanan Palestina Hamas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Presiden Erdogan mengoceh dan mengamuk lagi. Dia berbahaya bagi Timur Tengah. Dunia, dan terutama anggota NATO, harus mengutuk keras ancamannya yang keterlaluan terhadap Israel dan memaksanya untuk mengakhiri dukungannya terhadap Hamas," kata Lapid di X.

Pada tahun 2003, Amerika Serikat dan sekutunya secara ilegal menginvasi Irak dengan dalih bahwa Saddam Hussein memiliki senjata nuklir, yang kemudian terbukti salah. Setelah bersembunyi selama tiga tahun, Saddam ditangkap dan dibunuh pada tahun 2006. Sejak invasi tersebut, diperkirakan lebih dari satu juta warga Irak telah terbunuh oleh koalisi pimpinan AS.

Militer AS tetap berada di Irak berdasarkan perjanjian dengan pemerintah, tetapi banyak partai politik dan warga negara menganggap mereka sebagai kekuatan pendudukan karena campur tangan mereka yang berkelanjutan dalam urusan dalam negeri negara tersebut dan kendali mereka atas banyak sumber dayanya, terutama energi.

AL ARABIYA | MIDDLE EAST MONITOR 

Pilihan editor: Polisi Selidiki Pengakuan Atlet Israel yang Diancam Dibunuh di Olimpiade Paris 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

3 jam lalu

Seorang vendor menunjukkan perangkat walkie-talkie tanpa baterai, yang katanya dia lepas untuk alasan keamanan di sebuah toko elektronik di Sidon, 18 September 2024. REUTERS/Aziz Taher
Cara Kerja Teknologi Walkie Talkie Hizbullah Lebanon yang Meledak dan Menewaskan 25 Orang

Cara kerja walkie talkie yang digunakan Hizbullah Lebanon hanya bisa digunakan dalam jarak dekat.


PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

4 jam lalu

Anak-anak Palestina yang menderita kekurangan gizi menerima perawatan di pusat kesehatan, di tengah kelaparan yang meluas, ketika konflik antara Israel dan Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 4 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
PBB: Israel Lakukan Pelanggaran Berat Konvensi Hak Anak di Gaza

Sebuah komite PBB mengecam pelanggaran berat yang dilakukan Israel terhadap Konvensi Hak Anak terhadap anak Palestina di Gaza


Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

4 jam lalu

Seorang vendor menunjukkan perangkat walkie-talkie tanpa baterai, yang katanya dia lepas untuk alasan keamanan di sebuah toko elektronik di Sidon, 18 September 2024. REUTERS/Aziz Taher
Teror Lewat Pager dan Walkie Talkie di Lebanon, Dosen Binus Bandingkan dengan Serangan Stuxnet ke Iran

Dugaan teror di Lebanon dengan serangan Stuxnet ke Iran disebutnya memiliki karakter yang berbeda 180 derajat. Simak penjelasannya.


Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

4 jam lalu

Petugas membawa peti mati saat mereka berjalan melewati gambar Mohammad Mahdi Ammar, putra anggota Hizbullah parlemen Lebanon Ali Ammar dan Abbas Fadel Yassin, yang terbunuh di tengah ledakan pager di seluruh Lebanon, selama pemakaman mereka di Beirut, Lebanon, 18 September 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Bulgaria Selidiki Perusahaan Pager terkait Ledakan di Lebanon

Bulgaria akan menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan penjualan pager ke kelompok Hizbullah Lebanon.


Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

8 jam lalu

Pager dipajang di perusahaan Gold Apollo di New Taipei City, Taiwan, 18 September 2024. REUTERS/Ann Wang
Israel Buka Suara Soal Ledakan Pager dan Walkie Talkie: Era Baru Perang Dimulai!

Israel akhirnya buka suara soal ledakan pager dan walkie talkie yang menyerang kelompok Hizbullah.


Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

9 jam lalu

Orang-orang berkumpul di luar rumah sakit ketika lebih dari 1.000 orang termasuk pejuang Hizbullah dan petugas medis terluka setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Ledakan massal itu terjadi di tengah serangan lintas batas antara Hizbullah dan Israel dengan latar belakang serangan brutal Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 41.200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu. REUTERS/Mohamed Azakir
Siapa Pembuat Pager Hizbullah yang Meledak?

Ratusan pager milik kelompok Hizbullah meledak di Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Siapa pembuat pager Hizbullah yang meledak?


124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

9 jam lalu

Hasil pemungutan suara rancangan resolusi gencatan senjata di Gaza dalam sidang Majelis Umum PBB, 27 Oktober 2023. (PBB)
124 Negara Anggota PBB Sepakat Pendudukan Israel di Palestina Harus Berakhir

Sidang umum PBB akhirnya menyetujui resolusi bahwa Israel harus hengkang dari Palestina paling lambat tahun depan.


Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

9 jam lalu

Walkie-talkie. REUTERS
Perusahaan Jepang 10 Tahun Lalu Setop Produksi Walkie Talkie yang Meledak di Lebanon

Perusahaan Jepang ICOM mengaku telah menghentikan produksi walkie talkie yang meledak milik Hizbullah sejak 10 tahun lalu.


Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

10 jam lalu

Intersepsi roket yang diluncurkan dari Lebanon ke Israel melewati perbatasan terlihat di dekat perbatasan Israel dengan Lebanon, di sisi Israel pada 16 September 2024. REUTERS/Ayal Margolin
Hizbullah Gempur Israel Pertama Kali Sejak Ledakan Pager

Hizbullah menggempur Israel sejak pertama kali sejak pager meledak serentak.


Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

11 jam lalu

Snowden Kecam Ledakan Pager Hizbullah: Israel Tak Bisa Dibedakan dengan Terorisme

Edward Snowden mengecam Israel atas ledakan pager Hizbullah. Ia menyebut Israel teroris.