TEMPO.CO, Jakarta - India diharapkan tidak sekadar melihat Indonesia sebagai pasar alutsista, namun mau menjadi mitra. Sebab India dan Indonesia sama negara non-alignment atau tidak mau bersekutu sehingga diharapkan kedua negara bekerja sama menciptakan strategic ekonomi dan pertahanan dengan cara membangun kapasitas Industri pertahanan.
“India sadar susahnya untuk menjadi mandiri, sehingga ketika dia menjual (alutsista) seharusnya tidak melihat Indonesia sebagai pasar tapi juga mitra. Artinya ketika India menjual senjata, itu transfer teknologi buat Indonesia agar Indonesia sama-sama bisa mandiri sebagai mana India sekarang,” kata Curie Maharani Direktur Eksekutif Indo-Pasific Strategic Intelligent, Jumat, 19 Juli 2024 kepada Tempo.
Lebih lanjut, Curie menjelaskan India sudah bisa memproduksi kapal selam dan pesawat tempur sendiri, India juga memiliki teknologi ruang angkasa yang bagus dan kerja sama rudal dengan Rusia yang diekspor ke Filipina, hal ini dilirik oleh Indonesia serta beberapa negara di kawasan.
“Secara keseluruhan Indonesia telah menjadi strategic partnership India, sudah banyak visit antara kedua negara dan latihan militer, namun kurang dalam hal seperti defence industrial and technology cooperation (DITC),” kata Curie.
Menurut, DITC sebenarnya area di mana India memiliki potensi bekerja sama dengan Indonesia mengingat kedua negara sama-sama kustomer Rusia sehingga memiliki kesamaan dari tipe senjata dan Rusia sekarang sedang diembargo yang menyebabkannya susah menjual (senjata). Indonesia punya banyak alutsista yang perlu dilakukan perawatan, namun Jakarta tidak bisa berhubungan dengan Rusia (karena embargo) sehingga seharusnya Indonesia bisa melakukannya dengan India.
Terkait kerja sama bidang pertahanan, Sandeep Chakravorty Duta Besar India untuk Indonesia meyakinkan kerja sama bidang pertahanan antara kedua negara berjalan sukses. Di antaranya, militer di kedua negara menggelar latihan militer bersama, menteri pertahanan di kedua negara pun saling mengunjungi, dan kerja sama ini sudah berjalan bertahun-tahun. Prabowo Subianto juga pernah kunjungan kerja ke India pada 2020 dalam kapasitas sebagai Menteri Pertahanan.
Pilihan editor: Inilah Alasan Mahkamah Internasional Memutuskan Pendudukan Israel di Palestina Ilegal
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini