TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria di Amerika Serikat, Ruben Gutierrez lolos dari hukuman mati hanya 20 menit sebelum dieksekusi. Mahkamah Agung AS mengabulkan penangguhan hukuman mati bagi Gutierrez sebelum ia disuntik mati pada Selasa malam, 16 Juli 2024.
Ia telah lama menyatakan bahwa pengujian DNA akan membantu membuktikan bahwa dia tidak bertanggung jawab atas penusukan yang berakibat fatal terhadap seorang wanita berusia 85 tahun. Ia didakwa membunuh dan merapok sebuah rumah beberapa dekade silam.
Pengadilan tinggi negara mengeluarkan penangguhan tidak terbatas sesaat sebelum narapidana Ruben Gutierrez dibawa ke ruang kematian di penjara Huntsville.
Gutierrez divonis bersalah atas pembunuhan Escolastica Harrison di rumahnya di Brownsville, Texas selatan, pada tahun 1998. Jaksa penuntut mengatakan pembunuhan manajer taman rumah mobil dan guru pensiunan itu merupakan bagian dari upaya pencurian lebih dari US$ 600.000 yang disembunyikannya di rumahnya. Korban Harrison tak percaya pada bank dan memilih menyimpan uangnya di rumah.
Gutierrez telah meminta pengujian DNA yang menurutnya akan membantu membuktikan bahwa ia tidak terlibat dalam kematian wanita itu. Pengacaranya mengatakan tidak ada bukti fisik atau forensik yang menghubungkannya dengan pembunuhan tersebut. Dua orang lainnya juga didakwa dalam kasus tersebut.
Perintah singkat pengadilan tinggi, yang dirilis sekitar pukul 5:40 sore waktu tengah hari, menyatakan penangguhan eksekusi akan tetap berlaku hingga hakim memutuskan apakah mereka harus meninjau permintaan bandingnya. Jika pengadilan menolak permintaan tersebut, penangguhan eksekusi akan otomatis dicabut.
Gutierrez, yang telah ditetapkan akan dieksekusi setelah pukul 6 sore waktu tengah hari, berada di sel tahanan dekat ruang eksekusi. Saat itu sipir penjara Kelly Strong memberitahunya tentang campur tangan pengadilan.
"Dia tampak emosional," kata juru bicara penjara Amanda Hernandez, seraya menambahkan bahwa dia tidak mengharapkan penundaan pengadilan. "Kami bertanya kepadanya apakah dia ingin membuat pernyataan, tetapi dia butuh waktu sebentar."
“Dia berbalik ke belakang sel, menutup mulutnya. Dia menangis tersedu-sedu, tak bisa berkata apa-apa. Dia terkejut.”