Menyindir Kamala Harris
Trump memanfaatkan keributan seputar kampanye pemilihan kembali Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dengan menyindir Demokrat yang memilih wakil presidennya sebagai "polis asuransi" untuk mencegah dirinya digantikan.
Berbicara kepada para pendukungnya di Miami, Florida pada Selasa, Trump mengatakan bahwa Biden telah membuat "keputusan brilian" untuk menunjuk Wakil Presiden Kamala Harris sebagai pasangannya untuk menghindari tantangan terhadap pencalonannya yang goyah.
"Jika Joe memilih seseorang yang setengah kompeten. Mereka pasti sudah memecatnya dari jabatannya beberapa tahun yang lalu, tetapi mereka tidak bisa karena dia harus menjadi pilihan kedua," ujar mantan presiden tersebut, dan mengklaim bahwa Partai Demokrat sedang mengalami "kekacauan besar" mengenai siapa yang seharusnya menjadi calonnya.
Menantang Biden Debat Lagi
Trump juga menantang Biden untuk "menebus" dirinya sendiri setelah penampilan debatnya yang buruk bulan lalu dengan berpartisipasi dalam debat lain atau bermain golf.
"Mari kita lakukan debat lagi minggu ini sehingga Joe Biden yang mengantuk dapat membuktikan kepada semua orang di seluruh dunia bahwa dia memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi presiden, tetapi kali ini, debatnya akan dilakukan antara dua orang, tanpa moderator, tanpa larangan, sebutkan saja tempatnya kapan saja, di mana saja," katanya.
Kampanye Biden mengatakan bahwa sang presiden terlalu sibuk memimpin negara untuk menanggapi "kejenakaan aneh" Trump.
"Kami menantang Donald Trump untuk menciptakan lapangan kerja, namun dia kehilangan tiga juta. Kami menantang Donald Trump untuk melawan Putin, tapi dia bertekuk lutut padanya," kata juru bicara kampanye Biden, James Singer.
"Kami menantang Donald Trump untuk mematuhi hukum, tapi dia melanggarnya."
Biden, yang tertinggal dari Trump secara nasional dan di negara-negara bagian kunci dalam jajak pendapat, telah berulang kali menolak seruan agar ia keluar dari persaingan, dan kecil kemungkinan Demokrat akan dapat memaksanya keluar di luar keinginannya.
Harris secara luas disebut-sebut sebagai pengganti Biden yang paling mungkin menggantikannya jika ia mengundurkan diri, meskipun ia tidak bernasib lebih baik dari bosnya dalam jajak pendapat.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Pemenang Nobel Sarankan Joe Biden Mengundurkan Diri dari Pilpres AS 2024