2019-2021: Lima sumber yang mengetahui aktivitas Mossad mengatakan kepada Guardian bahwa badan mata-mata itu secara rutin mendengarkan panggilan telepon antara Bensouda dan stafnya dengan orang-orang Palestina. Mata-mata Israel juga meretas email kelompok-kelompok Palestina yang berhubungan dengan ICC. Mossad juga mendapatkan transkrip rekaman rahasia dari suami Bensouda, seorang pengusaha Maroko berkebangsaan Gambia.
Maret 2020: Delegasi pemerintah Israel dilaporkan mengadakan diskusi di Washington, DC dengan para pejabat senior Amerika Serikat tentang "perjuangan bersama Israel-Amerika" melawan ICC.
Juni 2020: Para pejabat senior AS mengatakan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi kepada para pejabat ICC, dengan mengatakan bahwa mereka memiliki informasi yang tidak disebutkan secara spesifik terkait "korupsi keuangan dan penyimpangan di tingkat tertinggi kantor jaksa penuntut".
Juni 2020: Pejabat senior AS mengatakan bahwa mereka akan menjatuhkan sanksi kepada pejabat ICC, dengan mengatakan bahwa mereka memiliki informasi yang tidak disebutkan secara spesifik terkait "korupsi keuangan dan penyimpangan di tingkat tertinggi kantor kejaksaan".
Februari 2021: Bensouda mengundurkan diri sebagai jaksa penuntut ICC dan Karim Khan mengambil alih peran tersebut.
3 Maret 2021: Bensouda mengonfirmasi bahwa ICC telah memulai penyelidikan terhadap "situasi di Palestina".
2 April 2021: Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mencabut sanksi terhadap Bensouda yang diberlakukan selama masa kepresidenan pendahulunya, Donald Trump. Namun, AS menegaskan bahwa mereka tetap "sangat tidak setuju dengan tindakan ICC" terkait Palestina.
8 April 2021: Netanyahu mengatakan bahwa Israel tidak mengakui otoritas ICC untuk menyelidiki kemungkinan kejahatan perang di Palestina.
30 April 2024: Netanyahu menyerukan kepada "para pemimpin dunia bebas" untuk menentang kemungkinan surat perintah penangkapan oleh ICC terhadap para pejabat Israel, sebelum permohonan surat perintah diajukan.
20 Mei 2024: Penyelidikan yang diluncurkan pada 2021 diakhiri dengan pengganti Bensouda, Khan, yang meminta surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, serta tiga pemimpin Hamas: Yahya Sinwar, Mohammed Diab Ibrahim al-Masri, dan Ismail Haniyeh. Dalam pernyataannya, Khan mengatakan: "Saya meminta dengan tegas bahwa semua upaya untuk menghalangi, mengintimidasi atau mempengaruhi secara tidak benar para pejabat pengadilan ini harus segera dihentikan."
21 Mei 2024: Netanyahu menganggap permintaan surat perintah penangkapan tersebut sebagai "upaya memalukan" untuk mencampuri perang Israel di Gaza.
29 Mei 2024: Netanyahu mengatakan bahwa ia terkejut dan kecewa dengan penolakan Biden untuk mendukung sanksi terhadap ICC. Dia mengatakan hal ini dalam sebuah wawancara untuk acara The Morgan Ortagus Show di Sirius XM, yang akan disiarkan pada 1 Juni. Rekaman wawancara tersebut diperoleh oleh Politico.
AL JAZEERA
Pilihan Editor: Israel Kembali Serang Rafah Kamis Dini Hari, 12 Warga Palestina Tewas