TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka Indo-Pacific Deployment (IPD24) dua kapal Jerman yaitu fregat FGS Baden-W¸rttemberg dan kapal pengisi bahan bakar FGS Frankfurt am Main melayari Samudra Pasifik dan Hindia dari Juni hingga November 2024. Duta Besar Jerman untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor-Leste, Ina Lepel mengatakan Indo-Pacific Deployment 2024 telah menjadi wujud komitmen Jerman terhadap kebebasan dan keamanan jalur pelayaran dan peningkatan kerja sama keamanan maritim dengan sahabat-sahabat Jerman di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kapal fregat FGS Baden-W¸rttemberg dan kapal FGS Frankfurt am Main dijadwalkan berlabuh di Jakarta dari 26 hingga 29 September 2024. Indonesia adalah mitra keamanan kunci bagi Jerman di Asia Tenggara. Keduanya adalah pendukung kuat tatanan internasional berbasis aturan.
Selama Kapal fregat FGS Baden-W¸rttemberg dan kapal FGS Frankfurt am Main berlabuh di Jakarta, akan dilakukan dialog industri, konferensi pers, dan resepsi serta kegiatan antara angkatan laut
kedua negara sesuai jadwal yang telah diagendakan.
Kerja sama militer antara Indonesia Jerman ditandai oleh berbagai proyek bilateral, program pelatihan dan latihan, serta pertukaran rutin di tingkat pejabat tinggi maupun pakar antara Kementerian Pertahanan dan angkatan bersenjata masing-masing negara. Dalam rentang waktu 23 hingga 25 September 2024, satuan tugas Angkatan Laut Jerman akan mengadakan latihan bilateral lepas pantai - yang dikenal sebagai PASSEX - bersama TNI AL.
Indo-Pacific Deployment di Asia Tenggara
Setelah bergabung dalam latihan RIMPAC, latihan NOBLE RAVEN atas undangan Amerika Serikat-Jepang dan mengawasi pemberlakuan sanksi terhadap Korea Utara, Kapal fregat FGS Baden-W¸rttemberg dan kapal FGS Frankfurt am Main melanjutkan pelayarannya dengan latihan gabungan bersama mitra-mitra keamanannya di Asia Tenggara dan India.
Pengadaan kembali pelayaran satuan tugas maritim ini merupakan bagian implementasi Garis Haluan IndoPasifik yang diadopsi Pemerintah Federal Jerman pada tahun 2020. Kapal fregat Bayern dari Jerman mengunjungi sejumlah negara di Asia Tenggara dalam Indo-Pacific Deployment pertama pada 2021.
Jerman berkomitmen mempertahankan tatanan internasional berbasis aturan dan kebebasan berlayar
dalam kawasan, terutama dalam hal kebebasan jalur pelayaran dan keamanan maritim. Dalam konteks ini, pengakuan mekanisme penyelesaian sengketa di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) menjadi sangat penting. Untuk meningkatkan hubungan keamanan dan pertahanan dengan mitra-mitranya di kawasan, Jerman menyasar pendekatan inklusif terhadap keamanan regional, berkomitmen menjaga dan merawat dialog sembari mencegah terbentuknya blok.
Pilihan editor: 49 Petugas Imigrasi Malaysia Ditangkap karena Terlibat Perdagangan Orang Asing, Termasuk WNI
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini