TEMPO.CO, Jakarta - Vladimir Putin mengatakan pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahwa Rusia akan menyerang negara NATO jika menang di Ukraina adalah omong kosong belaka. Ia menambahkan bahwa Rusia tidak tertarik berperang dengan aliansi militer NATO.
Biden awal bulan ini mengatakan, jika Putin menang atas Ukraina maka Rusia akan menyerang negara NATO. Biden tidak memberikan bukti jelas atas pernyataannya.
“Ini benar-benar tidak masuk akal – dan saya pikir Presiden Biden memahaminya,” kata Putin dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu oleh televisi pemerintah Rossiya, dan mengatakan bahwa ini adalah upaya Biden untuk membenarkan “kebijakannya yang salah” terhadap Rusia.
“Rusia tidak punya alasan, tidak ada kepentingan – tidak ada kepentingan geopolitik, baik ekonomi, politik atau militer – untuk berperang dengan negara-negara NATO.”
Kantor berita TASS, melaporkan bahwa Putin menyebut klaim Presiden Biden hanya sekedar bualan.
"Ini benar-benar tidak masuk akal. Saya yakin Presiden Biden menyadari hal ini, ini hanyalah kiasan untuk mendukung strateginya yang salah melawan Rusia," katanya dalam wawancara dengan jurnalis saluran Rossiya-1 Pavel Zarubin.
Presiden Joe Biden pada 6 Desember 2023 memohon kepada Partai Republik agar memberikan bantuan militer baru untuk Ukraina, dan memperingatkan bahwa kemenangan Rusia atas Ukraina akan membuat Moskow berada dalam posisi untuk menyerang sekutu NATO dan dapat menarik pasukan AS ke dalam perang.
Biden berbicara ketika DPR Amerika Serikat, yang dikuasai Partai Republik, mempertanyakan bantuan tambahan kepada Ukraina sebesar $175 juta.
“Jika Putin mengambil alih Ukraina, dia tidak akan berhenti di situ,” kata Biden, dan menambahkan Putin akan menyerang sekutu NATO. “Kita akan mendapatkan sesuatu yang tidak kita cari dan tidak kita miliki saat ini: pasukan Amerika melawan pasukan Rusia,” kata Biden.
“Kita tidak bisa membiarkan Putin menang,” katanya, yang memicu reaksi marah dari Moskow.
Kantor berita Rusia RIA mengutip duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, yang mengatakan bahwa komentar Biden mengenai potensi konflik AS-Rusia adalah "retorika provokatif yang tidak dapat diterima".
REUTERS
Pilihan Editor Sandera Israel yang Ditembak Tentara IDF Sudah Kibarkan Bendera Putih