TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun) ke Kongres Amerika Serikat agar dievaluasi. Paket bantuan senjata itu diantaranya berisi tank peluru, mortir dan kendaraan taktis
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memutuskan menghentikan sementara pengiriman 907 kilogram bom dan 1,700 500-pound bom ke Israel karena waswas senjata mematikan itu akan digunakan untuk invasi besar-besaran ke Rafah yakni sebuah kota di selatan Gaza.
Penasehat keamanan Gedung Putih Jake Sullivan pada Senin, 13 Mei 2024, mengatakan Washington akan melanjutkan pemberian bantuan militer total senilai USD26 miliar (Rp418 triliun) yang RUU perihal ini sudah diloloskan pada bulan lalu. Namun Gedung Putih memutuskan menghentikan sementara pengiriman senjata karena Washington percaya Rafah yang padat penduduknya tidak seharusnya dijatuhi bom.
Ketua Kongres Amerika Serikat dan anggota Senat urusan luar negeri serta komite Gedung Putih bidang hubungan luar negeri mengevaluasi sejumlah kesepakatan senjata untuk asing. Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar jangan menginvasi Rafah tanpa menjamin keamanan bagi warga sipil. Perang Gaza sudah tujuh bulan berkecamuk.
Dukungan Biden untuk Israel melawan Hamas telah menjadi beban politik pada orang nomor satu di Amerika Serikat tersebut, khususnya dikalangan politikus muda Partai Demokrat mengingat Biden akan melanjutkan pencalonan sebagai presiden Amerika Serikat periode kedua.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada 8 Mei menerbitkan sebuah infografis yang merujuk pada angka 34.844 total kematian warga Palestina.
Grafik tersebut menggunakan angka Kementerian Kesehatan Gaza dan menyertakan catatan bahwa angka-angka tersebut "Tidak termasuk lebih dari 10.000 orang yang dilaporkan hilang atau berada di bawah reruntuhan".
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini