TEMPO.CO, Jakarta - Serangan pesawat tak berawak Israel terhadap sebuah kendaraan di Lebanon selatan menewaskan dua orang pada Rabu pagi, 15 Mei 2024. Seorang korban tewas adalah komandan lapangan Hizbullah, menurut laporan media Lebanon.
Rekaman kejadian yang dibagikan secara online menunjukkan sebuah kendaraan terbakar dan layanan darurat bergegas ke lokasi kejadian di dekat kota selatan Tyre. Sekutu Hamas dan Hizbullah yang bersekutu dengan Iran belum mengeluarkan pernyataan mengenai insiden tersebut menyusul serangan balasan antara kelompok tersebut dan Israel, yang melukai lima tentara Israel dan membunuh seorang warga sipil pada hari Selasa.
Di Gaza, warga Palestina menghadapi pemboman besar-besaran di seluruh wilayah, termasuk serangan terhadap kamp pengungsi Nuseirat yang menewaskan 40 orang pada Selasa pagi.
Pejuang Palestina dan pasukan Israel terlibat dalam serangan di Jabalia di Gaza utara dan Hamas mengatakan militannya telah menyerang beberapa tentara Israel dan menembaki tank.
Tank-tank Israel bergerak lebih jauh ke Rafah timur, mencapai beberapa distrik pemukiman pada hari Selasa, meningkatkan serangan di kota perbatasan selatan yang menyebabkan sekitar 300.000 warga Palestina mengungsi selama seminggu terakhir.
Media AS pada hari Rabu melaporkan bahwa pemerintahan Biden merencanakan transfer senjata senilai $1 miliar ke Israel, meskipun pengirimannya dihentikan pada minggu lalu karena kekhawatiran akan invasi Rafah Israel dan kepatuhan hukum internasional.
Sementara itu, PBB pada hari Selasa menyebutkan nama anggota staf internasional yang tewas ketika sebuah kendaraan bertanda PBB terkena tembakan di Rafah selatan. Lebih dari 250 pekerja bantuan telah terbunuh sejak dimulainya perang.
Delapan bulan pemboman dan operasi darat Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 35.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut pejabat kesehatan setempat.
Departemen Luar Negeri AS telah memasukkan paket bantuan senjata senilai US$ 1 miliar untuk Israel ke dalam proses peninjauan kongres, kata dua pejabat AS pada hari Selasa.
Paket senjata terbaru tersebut mencakup peluru tank, mortir, dan kendaraan taktis lapis baja, kata salah seorang pejabat kepada Reuters .
Para ketua dan anggota senior Komite Hubungan Luar Negeri Senat dan Komite Urusan Luar Negeri DPR meninjau kesepakatan-kesepakatan senjata luar negeri yang besar.
Presiden Joe Biden mengatakan pekan lalu bahwa dia telah menunda pengiriman bom seberat 2.000 pon (907 kg) dan 1.700 bom seberat 500 pon ke Israel karena kekhawatiran bahwa bom tersebut mungkin digunakan untuk invasi besar ke Rafah, sebuah kota di Gaza selatan.
Biden telah mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk tidak menyerang Rafah tanpa perlindungan bagi warga sipil, tujuh bulan setelah perang yang telah menghancurkan Gaza.
Dukungan Biden terhadap Israel dalam perangnya melawan Hamas telah menjadi beban politik bagi presiden tersebut, khususnya di kalangan pemuda Demokrat, saat ia mencalonkan diri kembali pada pemilu tahun ini.
ARAB NEWS
Pilihan editor: Kementerian Luar Negeri Pastikan Indonesia akan Selalu Berpihak pada Palestina