TEMPO.CO, Jakarta - Rusia menembakkan lebih dari 100 rudal ke Ukraina pada Kamis pagi, 29 Desember 2022, dengan menargetkan ibu kota Kyiv, Kharkiv di timur laut, dan sejumlah kota lain.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan serangan itu melibatkan rudal jelajah berbasis laut dan udara yang ditembakkan "dari arah yang berbeda" dan diikuti serangan drone 'kamikaze'.
Penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, menyebutkan jumlah rudal yang ditembakkan lebih dari 120. Sirene serangan udara terdengar di seluruh Ukraina.
Serangan dahsyat ini terjadi setelah penolakan Kremlin terhadap rencana perdamaian Ukraina dan bersikeras bahwa Kyiv harus melepas 4 wilayah yang sudah dicaplok Rusia.
"Dua rumah pribadi di distrik Darnytskyi rusak akibat pecahan rudal yang jatuh," kata pemerintah kota Kyiv di Telegram.
Serangan itu juga merusak perkan toran dan taman bermain. Jumlah korban "sedang diklarifikasi". Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, mengatakan 16 rudal ditembak jatuh di atas ibu kota.
Walikota Kharkiv Ihor Terekhov mengatakan para pejabat mengklarifikasi apa yang telah terkena dan apakah ada korban jiwa setelah rudal Rusia menyebabkan serangkaian ledakan.
Walikota Lviv, Andriy Sadovyi, mengatakan di Telegram bahwa 90% kotanya di Ukraina barat tidak memiliki listrik dan angkutan umum bertenaga listrik tidak beroperasi.
Ledakan juga terdengar di Zhytomyr dan Odesa, menurut koresponden Reuters dan laporan media lokal.
Unit pertahanan udara menembak jatuh 21 rudal di wilayah Odesa di barat daya Ukraina, kata gubernur Maksym Marcheno. Pecahan satu rudal menghantam bangunan tempat tinggal, meskipun tidak ada korban yang dilaporkan.
Pemadaman listrik diumumkan di wilayah Odesa dan Dnipropetrovsk untuk meminimalkan potensi kerusakan infrastruktur energi.
Moskow telah berulang kali membantah menargetkan warga sipil, tetapi Ukraina mengatakan pemboman Rusia menghancurkan kota dan listrik negara, infrastruktur medis dan lainnya.
Rudal Kenai Bangsal Bersalin
Penembakan Rusia menghantam bangsal bersalin sebuah rumah sakit di selatan kota Kherson pada hari Selasa, meskipun tidak ada yang terluka, menurut Kyrylo Tymoshenko, wakil kepala staf Presiden Volodymyr Zelensky. Staf dan pasien dipindahkan ke tempat penampungan, kata Tymoshenko dalam sebuah posting di Telegram.
"Itu menakutkan ... Ledakan tiba-tiba, jendela mulai koyak... , tangan saya masih gemetar," kata Olha Prysidko, seorang ibu yang baru melahirkan. "Ketika kami sampai di ruang bawah tanah, penembakan belum selesai."
Ukraina merebut kembali Kherson bulan lalu dalam kemenangan besar, tetapi kota itu tetap dibombardir terus-menerus oleh pasukan Rusia setelah mereka mundur ke tepi timur Sungai Dnipro.
Zelensky, dalam sebuah pidato video, mengimbau warga Ukraina untuk memeluk orang yang dicintai, memberi tahu teman bahwa mereka menghargai mereka, mendukung rekan kerja, berterima kasih kepada orang tua, dan lebih sering bersukacita dengan anak-anak.
"Kita tidak kehilangan kemanusiaan kita, meskipun kita telah mengalami bulan-bulan yang mengerikan," kata Zelensky. "Dan kita tidak akan kehilangannya, meski ada tahun yang sulit di depan."
REUTERS