TEMPO.CO, Jakarta - Aturan baru pemerintah Amsterdam yang melarang tur prostitusi di Red Light District atau Distrik Lampu Merah ditentang oleh pekerja seks komersial (PSK).
Pemerintah kota Amsterdam melarang tur keliling karena mengklaim mereka tidak sopan dan berkontribusi terhadap kemacetan di jalan-jalan sempit di sisi kanal tempat pekerja seks berpakaian minim duduk di belakang jendela untuk menarik pelanggan.
Baca: Heboh Prostitusi Online, Ada 10 Negara yang Punya Wisata Seks
Menurut laporan Daily Mail, 3 April 2019, tahap pertama aturan ini diberlakukan pada Senin malam dengan melarang tur keliling mulai pukul 7 pm.
Tetapi serikat pekerja seks, Proud, mempertanyakan apakah pelarangan tur wisata akan mengurangi jumlah wisatawan dan menilai bahwa panduan mendidik pengunjung untuk berperilaku lebih hormat terhadap perempuan.
"Bisa jadi tidak ada panduan dan orang-orang hanya berkeliaran di daerah itu sendiri, melihat para perempuan di balik jendela dan mengambil foto karena tidak ada lagi yang memberi tahu mereka bagaimana harus bersikap atau apa aturan mainnya," kata seorang pekerja seks yang bernama Velvet dan koordinator advokasi untuk Proud.
Distrik Lampu Merah di sepanjang kanal, Amsterdam, Belanda.[dutchnews.nl]
Pusat Informasi Prostitusi Amsterdam, yang bertempat di gedung yang sama dengan Proud, menawarkan tur Distrik Lampu Merah-nya sendiri.
Larangan total pada tur, yang rencananya akan diberlakukan penuh pada 2020, adalah langkah lain dalam kampanye kota untuk mengurangi masalah yang terkait dengan pariwisata yang berlebihan dan bagian dari kebijakan mengurangi tur di kota.
Bobien van Aalst dari asosiasi pemandu wisata Belanda Guidor mengecam larangan tur wisata, tidak hanya ke Distrik Lampu Merah tetapi ke bagian bersejarah lain kota.
Baca: Pekerja Seks Laki-laki Ungkap Kehidupan Gelapnya Secara Online
Dia mengatakan itu berarti pemandu tidak akan bisa menjelaskan kepada wisatawan di mana Rembrandt van Rijn melukis salah satu karya pertamanya yang terkenal atau di mana istri pelukis dimakamkan.
"Maksudku, seperti di Paris kalau kau melarang (wisata) pergi ke Arc de Triomphe atau Menara Eiffel," katanya.
City Hall mengatakan bahwa lebih dari 1.000 grup tur wisata per minggu sekarang beroperasi di sekitar Alun-alun Gereja Tua di jantung Distrik Lampu Merah.
"Ya, benar-benar ada terlalu banyak turis di sana, terlalu ramai. Maksud saya ada malam di mana penduduk tidak bisa meninggalkan rumah mereka lagi karena lorong-lorong diblokir," kata wakil wali kota Amsterdam, Udo Kock.
Jalan lorong di Distrik Lampu Merah, Amsterdam, Belanda.[CNN]
Orang-orang yang bekerja di industri seks Amsterdam mempertanyakan apakah ada lebih banyak turis, atau apakah jumlah yang sama masuk ke dalam Distrik Lampu Merah yang telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir ketika ratusan jendela pekerja seks telah ditutup dalam upaya untuk melebarkan jalan-jalan sempit.
Kock mengakui bahwa tidak semua orang senang, tetapi mengatakan banyak orang lain senang bahwa kota ini menangani tur.
Baca: Kisah Perempuan Inggris Jadi PSK Demi Penuhi Kecanduan Narkoba
Distrik Lampu Merah adalah magnet turis di Amsterdam, terutama setelah malam tiba, di mana kerumunan orang menunggu untuk masuk ke pertunjukan seks dan mengunjungi Museum Prostitusi Rahasia Distrik Lampu Merah, di mana pengunjung dapat mengalami jendela dari perspektif PSK dengan duduk di kursi di di depan etalase jendela.