TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Rusia menyiapkan sanksi balasan kepada Amerika Serikat atas sanksi baru, yang diumumkan pada Kamis, 15 Maret 2018 waktu setempat.
Deputi Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, mengatakan ini menanggapi sanksi baru Amerika.
Baca: PBB: Rusia dan Amerika Serikat Penyebab Kematian di Suriah
"Langkah itu tidak menambah hal baru mengenai pandangan Rusia atas perilaku Washington di arena global," kata Ryabkov seperti dilansir media TASS, Kamis, 15 Maret 2018. "Ini merupakan tarian berputar-putar yang tidak berdasar dan tidak terkait dengan realita, menuduh Rusia terlibat intervensi proses di dalam negeri Amerika."
Baca: Amerika Vs Rusia: Belasan Tentara Bayaran Wagner Pro Suriah Tewas
Baca juga:
Ryabkov menambahkan atmosfer antagonis di Amerika terhadap Rusia menebal. "Mereka mengalami histeria sendiri meskipun kami telah meminta mereka berhenti dan menjaga hubungan agar tidak jatuh, melakukan dialog. Tapi ini tidak terjadi."
Seperti diberitakan Reuters, pemerintah Amerika lewat kementerian Keuangan, mengumumkan sanksi baru terhadap lima entitas dan 19 individu asal Rusia. Dua lembaga intelijen Rusia dan enam orang individunya ikut terkena sanksi ini.
Dua lembaga itu adalah Federal Security Service dan Main Intelligence Directorate. Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin, mengatakan ada sanksi tambahan, yang bakal diumumkan namun belum disebutkan waktunya.
Amerika menuding Rusia terlibat dalam serangan siber terhadap instalasi listrik dan nuklirnya sekitar dua tahun lalu. Sanksi baru ini juga mengenai 12 individu dan entitas yang telah didakwa sebelumnya terlibat intervensi pilpres AS pada 2016 untuk memenangkan Trump.
Media TASS menyebut ini pertama kalinya Amerika menggunakan undang-undang Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) untuk mengenakan sanksi terhadap individu dan entitas Rusia. Informasi soal ini disebarkan Kantor Urusan Kontrol Aset Asing dibawah Kementerian Keuangan AS.
Dua individu yang terkena sanksi dan menjadi bagian dari intelejen Rusia adalah Sergey Afanasyev dan Grigory Molchanov, yang bekerja di Main Intelligence Directorat dari kantor Staf Umum di Angkatan Bersenjata Rusia.
Kemenkeu Amerika juga mengenakan sanksi kepada perusahaan Internet Research Agency karena terlibat intervensi pilpres AS 2016 bersama para pegawainya.