TEMPO.CO, Jakarta - Unit Pertahanan Sipil Suriah, White Helmets, mengatakan korban tewas akibat serangan rezim di Ghouta Timur mencapai 674 orang.
Menurut lembaga ini, sekiar 2.708 orang termasuk 540 perempuan dan 658 anak cedera akibat gempuran udara bertubi-tubi selama 12 hari.
Baca: PBB: Suriah Jadikan Ghouta Neraka di Bumi
Mohammed Abu Anas berlari membawa putranya yang terluka terkena serangan udara pesawat tempur pasukan Pemerintah Suriah di dekat kota Ghouta, Damaskus, Suriah, 21 Februari 2018. REUTERS/Bassam Khabieh
"Warga terpaksa bersembunyi di ruang bawah tanah untuk menyelamatkan diri, namun mereka kekurangan bahan makanan," kata lembaga sosial ini seperti dikutip Middle East Monitor.
Syrian Observatory for Human Rights membenarkan bahwa pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad melancarkan serangan darat ke kantong para pemberontak pada Rabu, 28 Februari 2018, sejak dimiulainya serangan bulan lalu.
Baca: PBB Bersidang, Suriah Tetap Gempur Ghouta
Seorang gadis wanita mengelap luka pada wajah adiknya saat mendapatkan perawatan akibat terkena serangan udara pesawat tempur pasukan Pemerintah Suriah, di sebuah rumah sakit di kota Douma, Ghouta Timur, Damaskus, Suriah, 23 Februari 2018. REUTERS / Bassam Khabieh
Dewan Keamanan PBB mengambil suara bulat untuk menerapkan gencatan senjata di Ghouta Timur, Suriah, selama 30 hari dalam sidang Sabtu pekan lalu. Gencatan senjata ini dimaksudkan untuk bantuan kemanusiaan dan evakuasi korban perang.