TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Yaman mulai menerima bantuan logistik setelah sempat terhenti akibat blokade Arab Saudi sejak tiga pekan lalu.
Ini terjadi setelah pemerintah Arab Saudi berjanji membuka blokade dua pelabuhan di Yaman. Media Deutsche Welle melansir ada sekitar tujuh juta warga terancam kelaparan jika blokade ekonomi itu terus berlangsung.
Baca: Yaman Terancam Kelaparan Meluas karena Blokade Arab Saudi
"Sebuah kapal mengangkut sekitar 5.500 ton tepung bersandar di pelabuhan Yaman di Hodeidah, yang dikuasai kelompok Houthi, pada Ahad," demikian seperti dilansir media DW, Senin, 27 November 2017.
Baca: Arab Saudi Lanjutkan Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Yaman
Pada Senin, juru bicara World Food Program untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Abir Atifa, mengatakan 25 ton gandum akan dibongkar-muat di pelabuhan Yaman.
Pada Sabtu, 25 Nopember 2017, koalisi pimpinan Arab Saudi juga memberi jalan bagi datangnya empat pesawat bantuan internasional. Pesawat ini membawa sejumlah makanan, vaksin, dan pekerja internasional untuk warga Yaman yang membutuhkan.
"Ini menandai tahapan awal dibukanya dua pelabuhan utama Yaman dan bandar udara terbesarnya," demikian dilansir DW. Pemerintah Arab Saudi memblokade Yaman, baik akses darat, laut, maupun udara, setelah kelompok Houthi dikabarkan meluncurkan rudal ke arah kota Riyadh. Blokade ini berlangsung sejak 6 November 2017 dan membuat suplai bantuan lembaga internasional ke Yaman terhenti.
Tindakan Arab Saudi ini mengancam warga Yaman karena penduduk mengandalkan suplai bahan makanan dari luar. Sejumlah lembaga bantuan internasional termasuk, Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengecam keputusan Arab Saudi ini.
Arab Saudi beralasan blokade ini diperlukan agar pengiriman rudal dari Iran kepada kelompok Houthi bisa dihentikan. Pemerintah Iran membantah tudingan telah membantu kelompok Houthi, yang berbasis komunitas Syiah.
Kepala bantuan dari PBB, Mark Lowcock, mengatakan blokade hanya akan memperparah kondisi warga Yaman, yang sedang mengalami kesulitan bahan pangan dan obat-obatan. "Blokade itu bisa menyebabkan kelaparan massal yang belum pernah terjadi selama beberapa dekade terakhir, termasuk korban jutaan orang," ujarnya.