TEMPO.CO, Jakarta -Jerman akhirnya sepakat menandatangani penjualan tiga kapal selam kepada angkatan laut Israel. Negosiasi pembelian tiga kapal selam buatan perusahaan Jerman ThyssenKrupp selama 3 bulan sempat dibekukan gara-gara dugaan suap dan pencucian uang dalam proses pembeliannya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut gembira Jerman meneken kesepakatan pembelian 3 kapal selam pada 23 Oktober 2017. Netanyahu menyebut kesepakatan itu sebagai strategi penting untuk negara Yahudi itu.
Baca: Israel Sepakat Jual Senjata ke India Senilai Rp 27 Triliun
"Nota kesepahaman ini merupakan strategi penting bagi keamanan Israel dan penekenan ini mencerminkan komitmen Jerman dan Kanselor Angela Merkel pada keamanan Israel dan kerja sama yang mendalam antara kedua negara,' kata Netanyahu dalam bahasa Hebrew seperti dikutip dari Channel News Asia, 24 Oktober 2017.
Jerman sempat membekukan negosiasi rencana penjualan 3 kapal selam ke Israel pada Juli lalu menyusul penangkapan beberapa warga Israel. Penangkapan dilakukan karena muncul kecurigaan proses pembelian 3 kapal selam Dolphin buatan Jerman ini melibatkan praktek suap dan pencucian uang.
Meski nota kesepakatan pembelian 3 kapal selam telah disetujui kedua pemerintah Israel dan Jerman, namun investigasi terhadap dugaan suap dan pencucian uang masih berjalan. Diduga sejumlah pejabat keamanan Israel dan staf Thyssenkrupp terlibat dalam kejahatan ini.
Baca: Kontroversi Penjualan Kapal Selam Jerman Ke Israel
Menteri Dalam Negeri Israle, Yoav Gallant yang juga sebagai pejabat senior di angkatan laut negara itu, menjelaskan lewat cuitan di Twitter bahwa 3 kapal selam buatan Jerman itu akan menggantikan 3 kapal yang sudah berusia tua. Ketiga Dolphin itu akan ditempatkan di armada enam Israel.
Ketiga kapal selam yang dibeli Israel itu sesuai untuk mengangkut rudal nuklir, namun utamanya akan digunakan untuk misi intelijen terhadap Iran atau menyerang negara itu jika terjadi perang nuklir, menurut sjeumlah ahli militer.
CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA