TEMPO.CO, Jakarta - Kabar gembira datang dari Kairo, Mesir karena Hamas dan Fatah akhirnya sepakat melakukan rekonsiliasi politik setelah bertahun-tahun tidak akur.
Pusat Informasi Palestina menjanjikan untuk merilis rincian kesepakatan rekonsiliasi 2 faksi Palestina ini pada konferensi pers yang dijadwalkan pada hari Kamis, 12 Oktober 2017 waktu Kairo.
Baca: Rekonsiliasi Palestina, Fatah dan Hamas Sepakati Ini
Seperti yang dilansir Reuters p12 Oktober 2017, seorang anggota bidang media Hamas mengatakan pembicaraan antara kedua faksi untuk bersatu dimulai pada Selasa, 10 Oktober 2017.
Sebelumnya, seorang anggota delegasi dari Hamas, Khalil Haya, mengatakan diskusi itu membahas persiapan pembentukan negara demokrasi dengan penyusunan sistem legislatif, presidensial, serta persiapan pemilihan umum, yang akan diikuti seluruh rakyat Palestina. Selain itu keduanya membahas upaya penghentian kekerasan dan upaya Israel memecah beberapa wilayah.
Baca Juga:
Pertemuan ini juga akan membicarakan implementasi The 2011 Cairo Agreement, yang berisi mengenai wacana penghentian konflik di antara kedua partai.
Baca: Eropa Hapus Hamas dari Daftar Teroris
Dalam pertemuan ini, pihak Hamas dipimpin Kepala Deputi Bidang Politik Saleh Al Arouri. Sedangkan Perwakilan Fatah dipimpin anggota Komite Pusat Fatah, Azzam Al Ahmad.
Partai Fatah yang didukung arus Barat kehilangan kendali atas Gaza kepada Hamas yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Barat dan Israel, dalam pertempuran pada tahun 2007. Hamas merebut kekuasaan di Jalur Gaza sementara wilayah Tepi Barat berada di bawah kendali Fatah.
Sejak saat itu, upaya untuk mendamaikan kedua kelompok tersebut dan membentuk pemerintahan utuh Palestina tersendat. Namun bulan lalu Hamas setuju untuk menyerahkan kekuasaan di Gaza kepada pemerintah Presiden Mahmoud Abbas yang didukung Fatah di sebuah kesepakatan yang dimediasi oleh Mesir.
RUSSIA TODAY|REUTERS|YON DEMA