TEMPO.CO, Jakarta - Delegasi Fatah dan Hamas menggelar rekonsiliasi Palestina di Kairo, Mesir. Kedua partai ini akan membahas upaya penghentian kekerasan dan upaya Israel memecah beberapa wilayah.
Salah seorang anggota delegasi dari Hamas, yang diwawancara Al Jazeera, Khalil Haya, mengatakan diskusi itu juga akan membahas persiapan pembentukan negara demokrasi dengan penyusunan sistem legislatif, presidensial, serta persiapan pemilihan umum, yang akan diikuti seluruh rakyat Palestina.
Baca: Perempuan Palestina-Israel Gandeng Tangan Gelar Aksi Damai
Pertemuan ini juga akan membicarakan implementasi The 2011 Cairo Agreement, yang berisi mengenai wacana penghentian konflik di antara kedua partai.
Baca: Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina
Negosiasi ini dimulai setelah otoritas tertinggi Palestina, Perdana Menteri Rami Hamdalah, berkunjung ke Jalur Gaza sebagai wujud pencatatan administrasi jika wilayah Jalur Gaza menjadi bagian pemerintahan Palestina.
Dalam pertemuan ini, pihak Hamas dipimpin Kepala Deputi Bidang Politik Saleh Al Arouri. Sedangkan Perwakilan Fatah dipimpin anggota Komite Pusat Fatah, Azzam Al Ahmad.
Dilansir dari Al Jazeera, menurut salah seorang anggota delegasi dari kubu Hamas, Hassan Yousef, pihaknya sempat dihadang tentara Israel saat akan berangkat ke Kairo untuk melaksanakan dialog rekonsiliasi Palestina itu.
MUHAMMAD IRFAN AL AMIN