TEMPO.CO, Vatikan - Paus Fransiskus telah menandatangani dekrit untuk menjadikan Bunda Teresa seorang Santa atau orang kudus Gereja Katolik. Ini memberikan biarawati yang peduli pada kaum miskin itu kesempatan istimewa mendapatkan salah satu penghargaan tertinggi Gereja Katolik, dua dekade setelah kematiannya.
Vatikan mengatakan Jumat, 18 Desember 2015, Paus Fransiskus menyetujui keputusan yang menyatakan Bunda Teresa telah melakukan keajaiban kepada penderita sakit yang berdoa memohon penyembuhan.
Paus memutuskan hal ini dalam audiensi dengan kepala Penggelaran Orang Kudus Vatikan pada Kamis, di ulang tahunnya yang ke-79.
Media Italia, sebagaimana dilansir dari laman New York Times, Jumat, 18 Desember, berspekulasi bahwa upacara kanonisasi atau pemberian gelar Santa akan berlangsung pada minggu pertama di September 2016, bertepatan dengan ulang tahun kematian Bunda atau Mother Teresa.
"Ini adalah berita fantastis. Kami sangat senang," kata Sunita Kumar, juru bicara Misionaris Cinta Kasih di Kolkata (sebelumnya disebut Kalkuta), tempat di mana Bunda Teresa tinggal dan bekerja.
Bunda Teresa, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, meninggal pada 5 September 1997, di usia 87. Pada saat itu, serikat yang didirikannya, Misionaris Cinta Kasih, memiliki hampir 4.000 biarawati dan melayani sekitar 600 panti asuhan, dapur umum, tempat penampungan tunawisma, dan klinik di seluruh dunia.
Paus Fransiskus, yang semangat kepausannya telah didedikasikan untuk melayani orang miskin, adalah seorang pengagum Bunda Teresa. Selama kunjungannya pada September 2014 ke Albania, Fransiskus bercerita kepada penerjemahnya bahwa ia tidak hanya terkesan dengan ketabahan Teresa, tapi dalam beberapa hal juga Paus merasa ‘takut’ terhadapnya.
Fransiskus menceritakan bagaimana ia bertemu Bunda Teresa ketika mereka menghadiri sinode para uskup 1994 di Vatikan. Pada saat itu, Fransiskus masih menjadi Uskup Agung Jorge Mario Bergoglio.
"Bergoglio melihat Bunda Teresa di belakang, di dekatnya, dan mendengar bagaimana ia berbicara di hadapan orang besar, tanpa membiarkan dirinya dengan cara apapun terintimidasi oleh majelis uskup," kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardi. "Dan ia menumbuhkan rasa percaya diri yang besar, sebagai wanita yang kuat, seorang yang wanita mampu memberikan kesaksian dengan berani."
Fransisikus, yang telah lama menunjukkan kekaguman pada Bunda Teresa, juga menambahkan, "Saya akan takut kalau dia menjadi atasan saya, karena dia sangat tangguh."
Bunda Teresa terlahir dengan nama kecil Agnes Gonxha Bojaxhiu pada 26 Agustus 1910 di Skopje, Macedonia. Dia bergabung menjadi biarawati Loreto pada 1928. Dan pada 1946, saat bepergian dengan kereta api dari Calcutta ke Darjeeling, ia mendapat inspirasi untuk mendirikan Misionaris Cinta Kasih.
Misionaris didirikan empat tahun kemudian dan sejak itu membuka lebih dari 130 rumah di seluruh dunia untuk memberikan tempat tinggal dan perawatan bagi yang membutuhkan, sakit, dan "kaum termiskin dari yang miskin."
Bunda Teresa memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1979 untuk karyanya dengan orang-orang miskin dan sakit Calcutta - pekerjaan yang terus berlanjut bahkan setelah dia sendiri menderita sakit.
MECHOS DE LAROCHA