TEMPO.CO, Jakarta -Para pejabat Hamas dan Badan Intelijen Pusat (CIA) dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo pada Sabtu, 4 Mei 2024 untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza. Hal ini diungkapkan seorang sumber keamanan Mesir seperti dikutip Reuters.
Belum jelas apakah kedua pihak akan bertemu secara terpisah atau bersama-sama.
Hamas mengatakan pada Jumat bahwa pihaknya akan mengirim delegasi ke Kairo untuk membahas kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza, beberapa jam setelah Direktur CIA William Burns tiba di Mesir, menurut sumber Reuters.
Kelompok pejuang Palestina itu mengatakan delegasinya melakukan lawatan ke Kairo dengan “semangat positif” setelah mengkaji proposal terbaru untuk kesepakatan gencatan senjata.
“Kami bertekad untuk mencapai kesepakatan dengan cara yang memenuhi tuntutan Palestina,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Bersama dengan Qatar dan Amerika Serikat, Mesir telah memimpin upaya untuk menjadi mediator antara Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dalam konflik yang pecah di Gaza pada 7 Oktober 2023.
Israel mulai melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza setelah Hamas menyerbu Israel selatan, menewaskan 1.139 orang dan menyandera lebih dari 250 lainnya.
Sementara, serangan dan blokade ketat Israel telah menewaskan sedikitnya 34.622 orang dan membuat 77.867 orang lainnya luka-luka di Gaza, menurut penghitungan Kementerian Kesehatan Gaza.
Israel kini tengah merencanakan serangan darat besar-besaran di Kota Rafah yang berbatasan dengan Mesir. Para pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai hal tersebut dapat memberi pukulan besar terhadap situasi kemanusiaan di Gaza yang rapuh, dan merenggut lebih banyak korban jiwa.
Seorang pejabat AS mengatakan Washington yakin ada kemajuan dalam perundingan gencatan senjata, namun masih menunggu kabar lebih lanjut.
Pembicaraan gencatan senjata terus berlanjut selama berbulan-bulan tanpa adanya terobosan yang signifikan sejauh ini. Israel mengatakan pihaknya bertekad untuk membasmi Hamas, sementara Hamas mengatakan pihaknya menginginkan gencatan senjata permanen dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.
Mesir, yang kembali memulai upaya perundingan pada akhir bulan lalu, mengaku khawatir dengan kemungkinan serangan darat Israel di Rafah. Kota tersebut menjadi tempat berlindung bagi lebih dari satu juta warga Gaza yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka masing-masing.
Sumber-sumber di Mesir mengatakan kedua belah pihak telah membuat beberapa konsesi baru-baru ini, yang mengarah pada kemajuan dalam perundingan. Meski demikian, Israel terus mengatakan bahwa operasi di Rafah akan segera dilakukan.
Pilihan Editor: Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa
REUTERS