TEMPO.CO, New York - Tekanan internasional terhadap Perdana Menteri Malaysia Najib Razak kian menguat setelah harian The New York Times pada Senin waktu setempat melaporkan sebuah juri federal Amerika Serikat sedang memeriksa dugaan korupsi terkait Najib dan sejumlah orang yang dekat dengan dirinya.
Penyelidikan yang digelar oleh unit korupsi internasional Kementerian Hukum AS ini akan fokus kepada sejumlah properti yang dibeli Najib melalui perusahaan boneka yang diduga milik anak tirinya, Riza Aziz, selama beberapa tahun terakhir. “Namun ini masih penyelidikan awal dan mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk mengetahui apakah ada hukum federal yang dilanggar,” demikian tulis The New York Times.
Salah satu properti yang tengah diselidiki adalah sejumlah kondomonium di kompleks Time Warner Center di Manhattan, New York. Properti ini dibeli oleh sebuah perusahaan yang diduga atas nama anak tiri Najib. Dalam artikelnya, The Times menyebut properti senilai US$ 150 juta itu terkait dengan Riza Aziz atau pengusaha Jho Low yang kini turut terseret dalam skandal korupsi perusahaan pelat merah investasi Malaysia, 1MDB.
Otoritas Amerika Serikat dapat menyita properti itu jika terbukti anak tiri Najib yang dikenal sebagai produser film Hollywood, salah satunya film The Wolf of Wall Street, membelinya dengan uang yang diperoleh dari praktek korupsi.
Penyelidik juga tengah menelusuri jejak pembayaran US$ 681 juta dalam kasus skandal 1MDB yang diduga masuk ke rekening pribadi Najib dan melibatkan Low. Kasus yang meledak akibat laporan The Wall Street Journal pada Juli lalu ini turut masuk dalam yuridiksi AS karena duit tersebut diputar melalui Wells Fargo, sebuah bank milik Amerika.
Berdasarkan artikel The Times, kantor Najib hingga kini belum menjawab pertanyaan Kementerian Hukum Amerika. Sedangkan juru bicara Aziz mengatakan,” Tidak ada yang salah dalam bisnis saya.” Adapun Low melalui juru bicaranya menyatakan, ”Kami belum diberitahu mengenai penyelidikan ini, tapi usaha saya tidak ada yang melawan hukum.”
Properti senilai US$ 150 juta terdiri atas griya tawang di kompleks Time Warner Center, Columbus Circle, Manhattan, yang dibeli seharga US$30,55 juta oleh perusahaan boneka yang terkait milik keluarga Low. Perusahaan ini juga membeli rumah mewah seharga US$ 39 juta di Oriole Drive, kompleks Hollywood Hills, Los Angeles, hotel the L’Ermitage di Beverly Hills dan sebagian saham Park Lane Hotel di New York.
Juga melalui perusahaan boneka, Aziz membeli kondominium di Park Laurel, 63rd Street, Manhattan, New York; sebuah rumah di Beverly Hills yang dikenal sebagai rumah piramida karena patung emas berbentuk piramida di taman dan sejumlah properti lain di Los Angeles. Semuanya senilai US$ 33,5 juta. Sebelumnya properti ini dimiliki oleh perusahaan boneka Low.
Perusahaan boneka (shell company) sering digunakan untuk pembelian properti secara rahasia, pengalihan kekayaan, hingga kepemilikan bersama. Perusahaan ini biasanya sulit diselidiki oleh aparat penegak hukum.
Selain kerabat dan kolega Najib, salah seorang tersangka yang tengah dicari dalam skandal 1MDB, Jasmine Ai Swan Loo, juga memiliki kediaman di New York. Perusahaan boneka bernama Cricklewood One Madison L.L.C. yang dimiliki Ai Swan Loo membeli sebuah kondo di 23 East 22nd Street seharga US$ 4,5 juta pada 2014. Perempuan ini merupakan bekas petinggi 1MDB yang tengah dicari polisi Malaysia untuk menyelidiki skandal di perusahaan itu.
Pengacara perusahaan Cricklewood menolak berkomentar atas artikel ini. Namun seorang penjaga di kondo tersebut mengakui bahwa Jasmine Ai Swan Loo tinggal di sana.
NEW YORK TIMES | SITA PLANASARI AQUADINI