TEMPO.CO, Teheran - Pemerintah Iran menyatakan akan memperbolehkan para wanita menyaksikan pertandingan olahraga langsung di stadion. Kebijakan ini membatalkan aturan lama yang melarang wanita memasuki stadion untuk menonton pertandingan yang melibatkan laki-laki.
Tapi aturan baru ini tidak berlaku untuk semua olahraga. Kebijakan baru ini dikecualikan untuk beberapa cabang olahraga maskulin, seperti gulat dan berenang.
Para wanita juga harus duduk di bagian tertentu stadion yang telah ditentukan. Tempat duduk campuran disediakan bagi keluarga.
Abdolhamid Ahmad, Wakil Menteri Olahraga Iran, meminta publik menciptakan suasana baru di dalam stadion, yang oleh banyak orang Iran dianggap terlalu gaduh dan "tidak cukup islami" bagi para perempuan. "Stadion harus berorientasi pada keluarga, dan suasana di sana juga harus dilunakkan," katanya.
Dia menambahkan, ada beberapa pertandingan cabang olahraga yang tak mungkin dihadiri perempuan. "Akan ada ketidakhadiran perempuan, mungkin, karena beberapa olahraga adalah untuk laki-laki," ujar Abdolhamid tanpa menyebutkan cabang olahraga apa yang dia maksud seperti dikutip dari laman Independent.
Ghoncheh Ghavani, aktivis perempuan berdarah Iran-Inggris yang ditangkap setelah mencoba menghadiri pertandingan bola voli pria pada Juni 2014, menuntut pembebasannya pekan lalu, setelah undang-undang yang lama dicabut.
Ghavani menghabiskan lima bulan di penjara sebelum dibebaskan dengan jaminan. Dia terlibat dalam protes yang berkaitan dengan pertandingan internasional antara Iran dan Italia. Dia menuntut agar diizinkan menonton pertandingan itu.
Ihwal penahanan Ghavani, Federasi Bola Voli Internasional mengatakan tidak bakal membiarkan Iran menjadi tuan rumah perhelatan internasional jika wanita masih dilarang menonton di stadion.
"Meski proposal ini mungkin akan diberlakukan dengan beberapa keterbatasan pada awalnya, untungnya, isu perempuan diizinkan menonton dalam stadion mendapat banyak dukungan publik di negeri ini berkat upaya aktivis hak-hak perempuan dalam sepuluh tahun terakhir." kata Ghavani kepada The Observer yang dikutip Independent.
"Pemerintah baru telah mendukung perjuangan ini, tapi kami yakin akan ada jaminan bagi perempuan untuk menghadiri semua pertandingan olahraga kelak," ujarnya. Keputusan ini merupakan kemenangan penting bagi Presiden Hassan Rouhani, yang berupaya memungkinkan warga Iran lebih memiliki kebebasan pribadi.
INDEPENDENT | MECHOS DE LAROCHA