TEMPO.CO, Canberra - Para wanita Australia telah bergabung dalam sebuah kampanye di media sosial untuk memprotes serangan anti-Islam yang belakangan marak terjadi dan menargetkan wanita-wanita muslim yang berjilbab di tempat umum. (Baca: Wanita Muslim Dianiaya di Kereta Australia)
“Untuk mengatasi sentimen antimuslim, wanita Australia di seluruh negara memasang foto selfie jilbab mereka,” kata Mariam Veiszadeh, pencetus kampanye #WISH (women in solidarity with hijab), seperti dikutip Daily Mail, Rabu, 1 Oktober 2014.
Gerakan yang berhasil mendapat lebih dari 15 ribu jempol atau like di Facebook dalam delapan hari ini merupakan aksi nyata untuk melawan stigmatisasi terhadap penutup kepala yang dikenakan wanita muslim. Presenter Studio 10, Jessica Rowe, komedian Meshel Laurie, dan politikus dari Partai Buruh, Julie Owens, juga bergabung dalam kampanye ini.
Ada yang menilai kampanye #WISH tidak akan memberikan perubahan nyata. Namun, psikolog Jocelyn Brewer yang juga ahli soal media sosial menyatakan kampanye ini berbeda. (Baca: Polisi Australia Tak Serius Soal Serangan Anti-Muslim)
“Aksi #WISH lebih pada tindakan daripada kampanye lain karena meminta perempuan (bahkan perempuan nonmuslim) untuk melakukan tindakan (berjilbab), bukan sekadar memberi jempol,” ucap Brewer.
ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL
Terpopuler
TKI Wanita Jadi Korban Pelecehan Polisi Malaysia
Diduga Stres, 3 Tentara Israel Bunuh Diri
Mesir Penjarakan 68 Pendukung Mursi