TEMPO.CO, SYDNEY - Gabungan Polisi Australia menemukan data tentang rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria warga Australia keturunan Libanon. Keempat tersangka diduga terinsiprasi ISIS untuk melakukan teror di Australia dengan meledakkan pesawat.
Polisi gabungan Australia menemukan data mengenai rancangan untuk meledakkan pesawat saat melakukan penangkapan 4 orang yang terdiri dari 2 pasang ayah dan anak laki-lakinya pada Sabtu, 30 Juli 2017.
Baca: ustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
Dari hasil penggrebekan di rumah keluarga 4 tersangka, polisi menemukan surat di tempat sampah di satu rumah mereka di Lakemba. Penggrebekan dilanjutkan ke satu rumah lainnya di Surry Hills.
Rencananya,sebelum meledakkan pesawat, para tersangka terlebih dahulu mengalirkan gas beracun untuk membunuh semua penumpang. Setelah itu pesawat diledakkan.
Namun rancangan teror ini digagalkan oleh gabungan polisi Australia dan antiteror yang melakukan operasi bersama pada Sabtu lalu di Surry Hills, Lakemba, Wiley Park, dan Punchbowl.
Baca: Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
Sepasang ayah dan anak laki-lakinya ditangkap di rumah mereka di Lakemba. Dan sepasang ayah dan anak laki-laki lainnya ditangkap terpisah di Surry Hills.
Seorang pria keluar dengan kepala diperban dan berdarah memasuki ambulans dalam penggrebekan di Surry Hills.
"Mereka menghajar saya. Polisi," kata pria itu seperti dikutip dari Daily Mail, 31 Juli 2017. "Saya tidak tahu apa-apa," kata pria yang terluka itu saat ditanya alasan ditangkap.
Sejumlah warga di Surry Hills kaget dengan penggrebekan polisi dan penangkapan 2 pria tetangga mereka.
Baca: Teror di Sydney, Siapa Haron Monis Sang Pelaku?
"Kami mengenal mereka yang menyapa kami halo dan tampaknya mereka ramah," kata seorang wanita warga setempat.
Selain menangkap tersangka, polisi juga mengevakuasi warga di dekat Masjid Redfern di Surry Hills saat tim penjinak bom datang untuk menjinakkan bom yang ditemukan di sana.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengeluarkan pernyataan atas penggrebekan itu oleh gabungan polisi keamanan dan polisi antiteror.
"Operasi ini digelar untuk memberangus dan mencegah rencana teroris menyerang Australia," kata Turnbull.
Turnbull mengimbau masyarakat untuk menghubungi hotline Keamanan Nasional jika menemukan sesuatu yang mencurigakan. Australia memperkuat keamanan negaranya setelah beberapa teror di Australia ditemukan.
DAILY MAIL | MARIA RITA