TEMPO.CO, Gaza - Pemimpin Hamas, Khaled Meshaal, mendarat di Palestina, Jumat, 7 Desember 2012, untuk pertama kalinya setelah 45 tahun tinggal di pengasingan. Ia datang selain untuk "merayakan kemenangan", juga untuk meningkatkan rasa percaya diri rakyat Palestina setelah bulan lalu bertempur melawan Israel.
Khaled Meshal tiba di Gaza, Jumat, 7 Desember 2012, sekaligus untuk memeriahkan ulang tahun ke-25 tahun gerakan Hamas pada Sabtu, 8 Desember 20121, di Jalur Gaza, tempat faksi Palestina ini berkuasa.
Meshaal meninggalkan Tepi Barat, Palestina, sejak berusia 11 tahun. Dalam usia sebelia itu, Meshaal turut bertempur selama delapan hari melawan Israel. Pertempuran itu berakhir setelah ditengahi oleh Mesir.
Meshaal adalah salah satu tokoh Hamas yang mendorong rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah. "Sudah saatnya kita melakukan rekonsiliasi," kata Meshaal dalam sebuah wawancara Jumat pekan lalu dari Qatar, negeri tempat dia tinggal sejak meninggalkan Suriah awal tahun ini. Meshaal rencananya akan tinggal di sebuah rumah kecil di Jalur Gaza bejarak sekitar 48 jam di daerah kantong pesisir.
"Istri Meshaal tiba di Gaza, Kamis petang waktu setempat, 6 Desember 2012," kata pejabat Palestina di Rafah, perbatasan dengan Mesir. Kedatangan Meshaal ini berlangsung setelah terjadi gencatan senjata akibat konflik selama delapan hari antara kelompok-kelompok besenjata di Gaza dan pasukan Israel.
Baca Juga:
Kekerasan di Gaza terjadi pada 14 November 2012, bermula ketika pasukan Israel membunuh komandan militer Hamas, Ahmed Jabari, dilanjutkan serangan terhadap Jalur Gaza yang menyebabkan 174 rakyat Palestina tewas, termasuk 100 warga sipil. Sedangkan di pihak Israel enam serdadunya mati.
Pimpinan Jihad Islam, Ramadan Shallah, juga diharapkan dapat hadir dalam perayaan Hamas ke-25. Tetapi, seorang sumber dari kelompok besenjata Palestina di Gaza, Kamis, mengatakan, dia kemungkinan besar tidak bisa datang karena Israel keberatan.
"Mesir mengatakan kepada Ramadan Shallah bahwa mereka (para pemimpin Israel) bakal membatalkan gencatan senjata jika dia datang ke Gaza," kata sumber yang tak bersedia disebutkan namanya.
"Jihad Islam memiliki kontak dengan Mesir dan hampir dipastikan Ramadan Shallah batal berkunjung ke Gaza seperti yang telah direncanakan," ujar sumber.
Hamas akan menyelenggarakan peringatan ulang faksi bersenjata di Jalur Gaza pada 14 Desember 2012. Namun, perayaan kemungkinan akan dimajukan lebih awal seraya mengharapkan Meshaal turut menyampaikan pidatonya pada Sabtu, 8 Desember 2012.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Mega Pun Ikut Sindir Soal Hambalang
Seperti Apa Ganjil Genap Ala Jokowi?
Alphard Misterius Datangi Rumah Choel Mallarangeng
Di Rumah Choel Mallarangeng Berseliweran Mobil Mewah
Ini Status dan Isi Surat Cegah Andi Mallarangeng