TEMPO.CO, Goma - Pemberontak di Republik Demokratik Kongo, M23, berjanji akan merebut kembali Kota Goma jika pemerintah mengingkari kesepakatan damai, Senin, 3 Desember 2012.
Pemberontak M23 telah menarik seluruh pasukannya dari kota strategis itu pada Sabtu, 1 Desember 2012, sesuai dengan kesepakatan kelompok pemberontak dengan pemerintah.
Baca Juga:
Bertrand Bisimwa, juru bicara M23 urusan politik, pada Ahad, 2 Desember 2012, mengatakan bahwa pemberontak belum menerima informasi yang jelas, meskipun pemerintah telah bersedia memenuhi kesepakatan.
"Jika hasil negosiasi tidak dimulai besok (hari ini) pukul 14.00 siang waktu setempat, 48 jam sejak penarikan kami, atau jika ada serangan terhadap warga Goma, kami akan kembali ke kota," ujarnya. "Kami tahu Presiden (Joseph) Kabila tak bisa dipercaya, tetapi kami ingin memberikan sebuah perubahan untuk rekan-rekan kami guna mewujudkan hal tersebut."
Pemberontak M23 saat ini menguasai ibu kota North Kivu sejak 20 Desember 2012, seusai bertempur dengan pasukan keamanan Kongo. Meskipun pemberontak menarik seluruh pasukannya dari Goma sebagai prasyarat pemerintah Kongo bersedia melakukan perundingan, hingga kini, Kabila belum mengambil sikap jelas untuk berunding.
"Kepala negara mengatakan bahwa dia akan mendengar keluhan dan evaluasi ulang M23 mengenai kesepakatan damai 2009. Selanjutnya, dia akan memberikan jawaban," ujar juru bicara pemerintah, Lambert Mende. "Tak ada satu pun yang akan kembali ke Goma," katanya kepada Associated Press.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Indonesia Jadi Tuan Rumah Miss Universe
Heboh Video Ahok, PRJ Belum Mau Berkomentar
ITB Siap Kembalikan Uang Rp 10 Miliar ke Mahasiswa
Protes Ahok Soal PRJ Dinilai Tak Tepat
Pria Ini Ungkap Misteri Vonis Bebas Misbakhun