Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapal Berisi 67 Penumpang Tenggelam  

image-gnews
Kapal yang membawa pencari suaka menghantan karang di Pulau Natal, Australia.  REUTERS/Network 7 via Reuters TV
Kapal yang membawa pencari suaka menghantan karang di Pulau Natal, Australia. REUTERS/Network 7 via Reuters TV
Iklan

TEMPO.CO, Canberra - Kapal yang dikabarkan hilang sejak meninggalkan Indonesia lebih dari satu bulan lalu kemungkinan  tenggelam. Demikian penjelasan pejabat Australia, Selasa, 14 Agustus 2012.

Kapal yang diduga berisi 67 penumpang pencari suaka itu diperkirakan menyeberangi barat laut Australia dan diberitakan hilang.

Masalah pendatang ilegal ini membuat parlemen Australia tengah menggodok rancangan undang-undang yang baru untuk mencegah masuknya para pendatang secara ilegal.

Perahu itu diketahui meninggalkan Indonesia sejak akhir Juni atau awal Juli, tapi sejak saat itu tidak terdeteksi, kata Menteri Dalam Negeri Australia, Jason Clare, dalam sebuah wawancara di televisi.

“Tidak ada bukti bahwa orang-orang itu telah tiba di Australia,” kata Clare. Dia menambahkan, Pemerintah Australia sangat mengkhawatirkan kapal yang hilang tersebut.

Sejak 2001, hampir 1.000 orang meninggal dunia di laut dalam usaha mereka mencapai Australia dengan menggunakan kapal yang kelebihan muatan dan tak laik jalan dari Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perdana Menteri Australia, Julia Gillard, pada Senin, 13 Agustus 2012, membuka kembali pusat-pusat penahanan pengungsi di Kepulauan Pasifik, yakni di Naru dan Papua New Guinea, untuk menghalangi para pendatang ilegal ini.

Para pendatang ilegal yang mencari suaka di Australia ini kebanyakan berasal dari Afghanistan dan Timur Tengah. Mereka berlayar dari Indonesia menuju Lautan India ke Pulau Christmas setelah membayar sejumlah uang kepada para penyelundup.

Kedatangan manusia perahu sampai saat ini masih menjadi topik pembicaraan politik yang panas. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, pendatang ilegal yang masuk ke Australia itu jumlahnya masih sangat kecil dibandingkan dengan 58 ribu orang yang tiba di Eropa melalui laut pada 2011.

REUTERS | GRACE S. GANDHI

Terpopuler:
Seks di Kampung Atlet Olimpiade

Wanita Ini Tikam Calon Suami di Hari Pernikahan

MiG-23 yang Ditembak Jatuh Beredar di Youtube

Gempa Iran, 300 Orang Meninggal, 5000 Terluka

Di Meksiko, 7 Anggota Keluarga Tewas Dibantai

Mesir Pecat Menteri Pertahanan dan Wkl Kepala Staf

Kepala Pelayan Paus Benediktus XVI Segera Diadili

Sejumlah Helikoper Militer Uganda Hilang di Kenya

Iran Nyatakan 2 Hari Berkabung

Pemberontak Suriah Tembak Jatuh Jet Tempur

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

9 November 2018

Saksi mata merekam detik-detik serangan di Melbourne, Australia.[Dailymail.co.uk]
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota

ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.


Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

9 November 2018

Seorang pria berenjata pisau melawan polisi setelah meledakan mobil dan menikam tiga orang pejalan kaki di Melbourne, Australia.[Twitter Chris Macheras via Mirror.co.uk)
Teror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil

Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.


Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

2 Agustus 2017

Pesawat pertama Airbus A380-800 milik Etihad Airways di pabrik pengecatan di di Hamburg, Jerman, 25 September 2014. Etihad memperkenalkan desain barunya, akan terapkan pada semua pesawatnya, melalui pesawat A380nya ini. Krisztian Bocsi/Bloomberg via Getty Images
Etihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris  

Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.


Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

1 Agustus 2017

Ilustrasi ancaman teror bom di pesawat/pesan teror bom di pesawat. express.co.uk
Bahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka

Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.


Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

1 Agustus 2017

gvpedia.com
Etihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS

4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.


4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

1 Agustus 2017

Polisi Federal Australia memeriksa tas penumpang di Bandara Domestik Sydney, Australia, 30 Juli 2017. REUTERS/David Gray
4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney  

Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.


Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

12 Juni 2017

Gladys Berejiklian. youtube.com
Australia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama

Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.


Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

17 Mei 2015

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti
Warga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror

Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.


Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

16 Maret 2015

REUTERS/Alex Domanski
Tiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia  

Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

9 Maret 2015

Jake Billardi (tengah), remaja Australia yang bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
ISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia

Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.