Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kronologi Ledakan Pager Di Lebanon

Reporter

image-gnews
Seorang korban dibawa dengan tandu di luar American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Sebanyak sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas setelah pager genggam atau penyeranta yang digunakan oleh anggota kelompok bersenjata Hezbollah untuk berkomunikasi meledak di Lebanon. REUTERS/Mohamed Azakir
Seorang korban dibawa dengan tandu di luar American University of Beirut Medical Center (AUBMC) setelah pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, di Beirut, Lebanon, 17 September 2024. Sebanyak sembilan orang, termasuk seorang anak, tewas setelah pager genggam atau penyeranta yang digunakan oleh anggota kelompok bersenjata Hezbollah untuk berkomunikasi meledak di Lebanon. REUTERS/Mohamed Azakir
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Serangkaian ledakan pager atau ala komunikasi penyeranta terjadi di seluruh Lebanon pada Selasa, 17 September 2024. Ledakan tersebut terjadi di antara anggota Hizbullah, termasuk pejuang dan petugas medis, yang menggunakan pager sebagai alat komunikasi.

Setidaknya sembilan orang tewas, salah satu diantaranya anak berusia delapan tahun, dan hampir 3.000 orang luka dalam insiden tersebut. 

Kejadian ini bermula sekitar Selasa pukul 15.30 waktu setempat, dengan ledakan pertama terjadi di Dahiyeh, pinggiran selatan Beirut, serta di lembah Bekaa timur yang dikenal sebagai basis Hizbullah. Selama kurang lebih satu jam, ledakan terus terjadi. Saksi mata melaporkan masih mendengar ledakan hingga pukul 16.30.

Menurut laporan Reuters, banyak korban terluka setelah beberapa ledakan terjadi saat pager berbunyi. Pengguna mendekatkan tangan atau wajah mereka untuk memeriksa pager tersebut, lalu perangkat itu meledak.

Meskipun ledakan tidak merusak bangunan atau menyebabkan kebakaran, tapi beberapa korban mengalami cedera serius seperti luka di wajah, kehilangan kedua mata, kehilangan jari dan tangan, dan luka di pinggul maupun perut, tempat di mana pager dikenakan.

Pusat operasi krisis Lebanon, yang dijalankan oleh kementerian kesehatan, meminta semua petugas medis untuk pergi ke rumah sakit masing-masing untuk membantu mengatasi sejumlah besar korban luka yang datang untuk mendapatkan perawatan darurat. Para petugas kesehatan dilarang menggunakan pager.

Palang Merah Lebanon mengatakan bahwa lebih dari 50 ambulans dan 300 staf medis darurat telah dikirim untuk membantu evakuasi para korban.

Pemerintah Lebanon menyebut ledakan ini sebagai "serangan siber Israel" dan menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara. 

Penyebab Ledakan Pager di Lebanon

Masih belum jelas apa yang menyebabkan pager di Lebanon meledak. Namun tiga sumber keamanan menyebut bahwa pager yang meledak merupakan model terbaru yang digunakan Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hizbullah, yang didukung oleh Iran, menyatakan  bahwa pihaknya sedang melakukan "investigasi keamanan dan ilmiah" terhadap penyebab ledakan tersebut dan mengatakan Israel akan menerima "hukuman yang adil."

Sumber diplomatik dan keamanan berspekulasi bahwa penyebabnya mungkin adalah kerusakan pada baterai yang terlalu panas. Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa Israel mungkin telah menyusup ke rantai pasokan pager Hizbullah dengan menanam bahan peledak di dalamnya.

Akan tetapi, beberapa ahli mengatakan mereka meragukan baterainya saja cukup untuk menyebabkan ledakan. Pakar keselamatan baterai lithium ion di Universitas Newcastle, Paul Christensen mengatakan kerusakan itu tampaknya tidak sesuai dengan kasus-kasus kegagalan baterai semacam itu sebelumnya.

"Yang sedang kita bicarakan adalah baterai yang relatif kecil yang tiba-tiba terbakar. Kita tidak sedang membicarakan ledakan yang fatal di sini...intuisi saya mengatakan bahwa itu sangat tidak mungkin," katanya.

Selain itu, seorang profesor teknik mesin Universitas Texas di Austin, Ofodike Ezekoye juga meragukan ledakan itu disebabkan oleh baterai yang terlalu panas. "Di bawah 50% (pengisian daya)...akan menghasilkan gas dan uap, tetapi tidak akan terjadi kebakaran atau ledakan. Sangat tidak mungkin setiap orang yang pagernya rusak memiliki baterai yang terisi penuh," katanya.

Pilihan Editor: Dubes Iran Terluka Dalam Ledakan 5.000 Pager di Lebanon

REUTERS

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hizbullah Serang Balik Tentara Israel

27 menit lalu

Seorang tentara Israel membawa peluru di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, 7 Oktober 2024. REUTERS/Gil Eliyahu
Hizbullah Serang Balik Tentara Israel

Hizbullah melaporkan telah memukul mundur tentara Israel yang bertempur dengan anggota Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon Israel.


Pengamat Militer Israel: 11.000 Personel Diperkirakan Terluka, Kemampuan Pasukan Israel Menurun

1 jam lalu

Orang-orang berduka atas kematian seorang prajurit Israel, Sersan Satu Noam Israel Abdu, yang tewas di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza antara Israel dan Hamas, selama pemakamannya di Kadima-Zoran, Israel, 8 Oktober 2024. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Pengamat Militer Israel: 11.000 Personel Diperkirakan Terluka, Kemampuan Pasukan Israel Menurun

Setahun berperang, pasukan Israel telah menciut setara 12 batalion karena para personelnya kelelahan dan luka-luka.


Netanyahu Ancam Hanguskan Lebanon, Bisa Seperti Gaza

7 jam lalu

Benjamin Netanyahu di Yerusalem, 13 Mei 2024. GIL COHEN-MAGEN/Pool via REUTERS
Netanyahu Ancam Hanguskan Lebanon, Bisa Seperti Gaza

Netanyahu mengancam akan mengebom Lebanon hingga seperti Gaza jika terus melindungi Hizbullah.


Fakta-fakta di Balik Kesetiaan Malawi Mendukung Israel dalam Forum PBB

9 jam lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Fakta-fakta di Balik Kesetiaan Malawi Mendukung Israel dalam Forum PBB

Malawi selalu memberi suara untuk Israel atau setidaknya abstain dalam setiap resolusi PBB tentang konflik Israel-Palestina, mengapa?


Serangan Darat Israel terhadap Hizbullah Tidak Sesuai Ekspektasi, Ini Faktanya

12 jam lalu

Tentara Israel memindahkan peluru, di tengah permusuhan lintas batas antara Hizbullah dan Israel, di Israel utara, 7 Oktober 2024. REUTERS/Gil Eliyahu
Serangan Darat Israel terhadap Hizbullah Tidak Sesuai Ekspektasi, Ini Faktanya

Menteri Israel mengklaim Israel telah menduduki wilayah yang dikuasai Hizbullah, faktanya pasukan mereka berhasil dipukul mundur.


Serangan Israel Sampai ke Damaskus Suriah, 7 Tewas dan 11 Orang Luka-luka

13 jam lalu

Tim penyelamat melakukan evakuasi di lokasi serangan udara Israel di sebuah apartemen di Mezzah, Damaskus, Suriah, 8 Oktober 2024. Serangan udara itu dilakukan melalui tiga rudal yang datang dari arah dataran tinggi Golan. REUTERS/Firas Makdesi
Serangan Israel Sampai ke Damaskus Suriah, 7 Tewas dan 11 Orang Luka-luka

Serangan udara Israel menghantam sebuah distrik pemukiman di Ibu Kota Damaskus, Suriah, hingga menewaskan tujuh orang dan 11 orang luka-luka


Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

14 jam lalu

Kandidat Presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump mengenakan perban telinga saat menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 18 Juli 2024. Donald Trump mengenakan perban telinga setelah terkena tembakan saat berkampanye pada 13 Juli 2024 lalu. REUTERS/Andrew Kelly
Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

Donald Trump mengatakan Gaza adalah tempat terindah di Timur Tengah. Tapi tak ada bukti bahwa ia pernah ke sana.


Kamala Harris Sebut Iran Musuh Terbesar AS

15 jam lalu

(kiri) Kamala Harris saat mengikuti debat calon presiden AS pada 10 September 2024. (kanan) sepasang anting Tiffany. Foto: REUTERS; Tiffany Pearl
Kamala Harris Sebut Iran Musuh Terbesar AS

Calon presiden AS Kamala Harris mengatakan bahwa Iran adalah musuh terbesar AS. Amerika Serikat akan terus membela Israel.


Gara-gara ini, Kamala Harris Sebut Musuh Terbesar AS adalah Iran

17 jam lalu

Kamala Harris saat mengikuti debat calon presiden Amerika Serikat pada 10 September 2024. REUTERS
Gara-gara ini, Kamala Harris Sebut Musuh Terbesar AS adalah Iran

Kamala Harris mengatakan bahwa mencegah Iran memperoleh senjata nuklir adalah salah satu prioritas utamanya.


Pelapor Khusus PBB: Kedaulatan Palestina Tak Tergantung Pengakuan Negara Lain

17 jam lalu

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese. Dok: OHCHR
Pelapor Khusus PBB: Kedaulatan Palestina Tak Tergantung Pengakuan Negara Lain

Pelapor khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menegaskan kedaulatan Palestina memang tak tergantung pengakuan dari negara lain