TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Global Ikhwan Services and Business (GISB) Holdings Malaysia, Nasiruddin Ali, mengakui ada satu atau dua kasus sodomi di panti asuhan di sana. Namun ia membantah adanya kekerasan di panti asuhan yang menampung 402 orang anak itu.
Polisi minggu ini menyelamatkan ratusan anak dari panti asuhan yang menurut pihak berwenang dijalankan oleh sebuah perusahaan Islam yang juga dituduh mengeksploitasi pekerjanya. Polisi mengatakan pada Jumat, 13 September 2024, bahwa pemeriksaan kesehatan menunjukkan banyak anak mengalami cedera akibat kekerasan fisik dan seksual. Sementara 13 anak telah disodomi.
GISB menyatakan pihaknya tidak mengelola rumah tersebut dan membantah semua tuduhan mengenai penganiayaan dan eksploitasi pekerja. Namun dalam video yang diunggah di halaman Facebook resmi GISB pada hari Sabtu, kepala eksekutif Nasiruddin Ali mengatakan perusahaan telah melanggar beberapa undang-undang yang tidak disebutkan.
"Saya tidak ingin menyalahkan hukum. Memang benar kami telah melakukan beberapa kesalahan di mata hukum, tetapi tidak bisakah ada saran atau diskusi terlebih dahulu?" katanya.
Nasiruddin mengatakan tuduhan polisi bahwa anak-anak disodomi dan diajarkan untuk menyodomi orang lain adalah menjijikkan. Ia mengakui ada kasus-kasus penyiksaan seperti itu di rumah-rumah. "Memang ada satu dua kasus sodomi, tapi kenapa harus digabung semua (kasus)?" ujarnya.
GISB telah dikaitkan dengan Al-Arqam, sebuah sekte keagamaan yang dilarang oleh pemerintah pada tahun 1994. Perusahaan tersebut telah mengakui adanya hubungan tersebut. Kini GISB berubah wujud menjadi jaringan perusahaan Islam yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Muslim.
Departemen Pengembangan Islam Malaysia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa mereka akan menyampaikan laporan tentang dugaan ajaran menyimpang yang melibatkan GISB kepada Kabinet, dewan urusan agama nasional, dan konferensi para pemimpin agama. Malaysia memiliki sembilan pemimpin kerajaan yang bertindak sebagai penjaga Islam di negara tersebut.
Nasiruddin mengatakan beberapa akun GISB telah dibekukan dan asetnya disita oleh pihak berwenang. Ia menambahkan bahwa firma tersebut sedang dalam proses perekrutan pengacara untuk membela diri di pengadilan.
Setelah penggerebekan hari Rabu, polisi menahan 159 orang sambil menunggu penyelidikan. Polisi mengatakan penyelidikannya terhadap GISB dapat diperluas terkait pelanggaran keuangan.
REUTERS
Pilihan editor: Top 3 Dunia: Negara Muslim dan Eropa Bertemu di Spanyol Bahas Palestina