Apa implikasi penggunaan Garpiya-A1?
Samuel Bendett, seorang peneliti senior tambahan di Center for a New American Security, sebuah wadah pemikir yang berbasis di Washington DC, mengatakan kepada Reuters bahwa Garpiya, jika dikonfirmasi, akan menandai perubahan dari ketergantungan Rusia pada desain Iran untuk drone jarak jauh.
"Jika ini terjadi, ini bisa mengindikasikan bahwa Rusia sekarang dapat lebih mengandalkan pengembangan domestik dan juga, tentu saja, pada Cina, karena kedua belah pihak dalam perang ini bergantung pada banyak komponen Cina untuk produksi drone," katanya.
Sebuah prototipe Garpiya diluncurkan pada paruh pertama 2023. Produksi mencapai beberapa ratus pada paruh kedua 2023 dan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 2.000 pada paruh pertama 2024, demikian ungkap agensi itu.
Bendett, analis pertahanan, mengatakan bahwa 2.500 drone per tahun akan mewakili sebagian besar produksi Rusia. Komandan militer tertinggi Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengatakan bulan lalu bahwa Rusia telah menembakkan hampir 14.000 drone penyerang sejak melakukan invasi pada Februari 2022, termasuk Shahed Iran serta drone Geran-2 dan Lancet buatan Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar untuk berita ini. Kementerian luar negeri Cina mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Reuters bahwa Beijing secara ketat mengontrol ekspor barang-barang yang memiliki potensi aplikasi militer, termasuk drone.
"Sehubungan dengan krisis Ukraina, Cina selalu berkomitmen untuk mempromosikan pembicaraan damai dan penyelesaian politik," kata pernyataan tersebut. Pernyataan tersebut menambahkan bahwa tidak ada pembatasan internasional pada perdagangan Cina dengan Rusia.
Apa tanggapan NATO dan AS?
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pekan lalu meminta Cina untuk berhenti mendukung perang Rusia di Ukraina dan mengatakan bahwa bantuan Beijing telah menjadi faktor penting dalam kelanjutan konflik tersebut.
Washington telah berulang kali memperingatkan Beijing atas dukungannya terhadap industri pertahanan Rusia. AS telah menjatuhkan ratusan sanksi yang bertujuan untuk mengekang kemampuan Moskow dalam mengeksploitasi teknologi tertentu untuk tujuan militer. Departemen Luar Negeri dan Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar untuk cerita ini.
Badan intelijen Eropa itu mengatakan dalam pernyataannya bahwa mereka prihatin bahwa perusahaan-perusahaan Cina terus menyediakan komponen yang memungkinkan produksi drone kamikaze besar Rusia. "Ekspor komponen-komponen penting ke Rusia harus dihentikan," katanya, seperti dilansir Reuters.
Pada Juli, Cina mengatakan akan memperketat aturan ekspor drone mulai 1 September. Beijing mengatakan bahwa sanksi-sanksi AS terhadap entitas-entitas Cina atas perang Ukraina adalah "ilegal dan sepihak".
Pilihan Editor: Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina