TEMPO.CO, Jakarta - Serangan Israel menciptakan kawah besar di zona aman yang ditentukan di Gaza selatan sebelum fajar pada Selasa, 10 September 2024. Serangan itu membuat tenda-tenda terbakar dan mengubur keluarga Palestina di bawah pasir.
Pejabat Palestina mengatakan sejumlah orang tewas atau cedera dalam serangan itu. Sedikitnya 19 jenazah dibawa ke rumah sakit dan korban lainnya dikhawatirkan hilang atau terkubur.
Militer Israel menyatakan telah menyerang pusat komando pejuang Hamas yang menurut mereka telah menyusup ke area kemanusiaan di al-Mawasi. Di wilayah ini didirikan sebuah kamp besar di tanah berpasir seperti perintah militer Isrel kepada ratusan ribu warga Palestina untuk berlindung. Warga Palestina telah diperintahkan meninggalkan rumah mereka an mengungsi ke al-Mawasi.
Hamas membantah bahwa pejuangnya menyusup ke zona aman tersebut.
Tim penyelamat menggali dengan sekop sepanjang malam, mencari mayat dan korban selamat yang terkubur di tempat hantaman. Lokasi penyerangan Israel itu menciptakan kawah seukuran lapangan sepak bola kecil.
Tenda-tenda di area sekitar telah terbakar, hanya menyisakan rangka logam yang dipenuhi abu di tanah kosong yang dipenuhi puing-puing. Sebuah mobil terkubur seluruhnya, hanya bagian atasnya yang terlihat di bawah pasir.
Di pagi hari, para pelayat di rumah sakit terdekat meratapi jenazah yang ditumpuk dalam kantong plastik putih atau dibungkus kain kafan berlumuran darah.
Salah satu putri Raed Abu Muammar terbunuh. Istrinya dan putri lainnya telah dikubur tetapi berhasil dikeluarkan dalam keadaan hidup. Ia menggendong bayi perempuan yang masih hidup.
"Saya juga berada di bawah pasir. Saya keluar dan mulai mencari anak perempuan dan istri saya. Saya melihat potongan tubuh tetangga di tenda. Saya tidak tahu itu adalah potongan tubuh tetangga kami sampai saya melihat keluarga saya dalam keadaan utuh," ujarnya.
"Ini adalah target Israel. Lihat mereka," katanya sambil menunjuk bayi perempuan dalam gendongannya. "Kami berada di area kemanusiaan yang seharusnya aman."
Kementerian Kesehatan Gaza, yang mengumpulkan data korban, mengatakan rumah sakit sejauh ini telah menerima 19 jenazah. Korban lainnya masih tertimbun pasir atau di jalan yang tidak dapat dijangkau tim penyelamat, katanya.
Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan jumlah korban tewas lebih dari 40 orang. Sedikitnya 60 orang lainnya terluka dalam serangan itu dan banyak yang masih hilang.
Penduduk dan petugas medis mengatakan kamp tersebut diserang oleh lima atau enam rudal atau bom. "Kami melihat wanita-wanita terpotong-potong, anak-anak terpotong-potong, dan para martir. Masih ada orang-orang yang hilang. Orang-orang mencari mereka dan mereka masih belum menemukannya," kata korban selamat Ola al-Shaer kepada Reuters di lokasi kejadian.