Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

image-gnews
Pasien berbaring di tempat tidur di samping loket tertutup di bagian gawat darurat Rumah Sakit Zhongshan, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 3 Januari 2023. Karena kondisi yang penuh, beberapa tempat tidur pasien terpaksa ditempatkan di lorong RS. REUTERS/Staff
Pasien berbaring di tempat tidur di samping loket tertutup di bagian gawat darurat Rumah Sakit Zhongshan, di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19) di Shanghai, Cina, 3 Januari 2023. Karena kondisi yang penuh, beberapa tempat tidur pasien terpaksa ditempatkan di lorong RS. REUTERS/Staff
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah virus baru, yang dijuluki Wetland Virus atau WELV, telah ditemukan di Cina. Virus baru ini dapat menyebar ke manusia melalui gigitan kutu, yang menyebabkan penyakit neurologis dalam beberapa kasus, menurut laporan media.

Virus ini pertama kali diidentifikasi pada seorang pasien berusia 61 tahun di kota Jinzhou pada Juni 2019. Pasien tersebut jatuh sakit lima hari setelah digigit kutu di WELV Mongolia Dalam. Pasien tersebut mengalami demam, sakit kepala, dan muntah-muntah. Gejalanya resistan terhadap antibiotik, menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine.

WELV termasuk dalam kelompok virus yang diketahui ditularkan melalui kutu, mirip dengan virus demam berdarah Krimea-Kongo, yang dapat menyebabkan penyakit parah pada manusia. Setelah penemuan awal, para peneliti melakukan penyelidikan menyeluruh di Cina utara, tempat mereka mengumpulkan hampir 14.600 kutu dari berbagai lokasi. Sekitar 2 persen dari kutu tersebut dinyatakan positif mengandung materi genetik WELV, terutama dari spesies Haemaphysalis concinna.

RNA WELV juga ditemukan pada domba, kuda, babi, dan hewan pengerat yang disebut Transbaikal zokor. Virus tersebut menunjukkan efek sitopatik pada sel endotel vena umbilikalis manusia dan menyebabkan infeksi mematikan pada model hewan.

Para peneliti juga menganalisis sampel darah dari penjaga hutan di wilayah tersebut, dan menemukan antibodi terhadap virus WELV pada 12 dari 640 orang. Pengujian lebih lanjut pada pasien yang digigit kutu mengungkapkan bahwa 20 orang dinyatakan positif terinfeksi virus tersebut, dengan gejala mulai dari demam, pusing, dan sakit kepala hingga mual dan diare. Seorang pasien bahkan mengalami koma karena jumlah sel darah putih yang tinggi di otak dan cairan tulang belakang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun semua pasien pulih setelah perawatan, percobaan laboratorium pada tikus menunjukkan bahwa virus baru Cina ini dapat menyebabkan infeksi yang mematikan dan berpotensi memengaruhi sistem saraf. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun virus itu dapat bersifat ringan dalam beberapa kasus, namun berpotensi menyebabkan masalah kesehatan yang serius terutama yang melibatkan otak.

NDTV 

Pilihan editor: Paus Fransiskus Tiba di Timor Leste, 750 Ribu Orang Akan Hadiri Misa

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

1 menit lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin bersalaman dengan Presiden Cina Xi Jinping saat melakukan pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Kapal Penjaga Pantai Cina Patroli dan Latihan Bersama Rusia

Kapal Meishan dan Xiushan hendak melakukan patroli dan latihan bersama dengan mitra mereka, Rusia.


Juara Tunggal Putri Hong Kong Open 2024, Profil Han Yue

18 jam lalu

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani, menjadi runner up Hong Kong Open 2024 setelah kalah menghadapi wakil dari Cina, Han Yue yang jadi unggulan ketiga, Minggu, 15 September 2024. Kredit: Tim Media PBSI.
Juara Tunggal Putri Hong Kong Open 2024, Profil Han Yue

Atlet bulu tangkis tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani gagal juara Hong Kong Open 2024 setelah dikalahkan pebulu tangkis Cina, Han Yue


Shanghai Disapu Topan Bebinca

1 hari lalu

Ilustrasi badai. Pexels/Marek Piwnicki
Shanghai Disapu Topan Bebinca

Topan Bebinca mendarat di Shanghai persisnya sekitar pukul 7.30 pagi pada 16 September 2024. Topan telah menyebabkan ratusan penerbangan dibatalkan


Meizu Siap Rilis Ponsel Baru Lagi yang Disebutnya Flagship AI Phone

1 hari lalu

Meizu Lucky 08. gsmarena.com
Meizu Siap Rilis Ponsel Baru Lagi yang Disebutnya Flagship AI Phone

Meizu belum lama memperkenalkan seri ponsel pertamanya untuk pasar global, di luar Cina.


Cina Naikkan Usia Pensiun, Makin Banyak Gen-Z Terancam Menganggur

3 hari lalu

Xuehui Deng yang berusia 63 tahun merasa tubuhnya terbuang percuma setelah pensiun, sampai dia menemukan tarian yang membuatnya merasa muda, bersemangat dan yang paling penting, kembali seksi. ZOOMIN TV
Cina Naikkan Usia Pensiun, Makin Banyak Gen-Z Terancam Menganggur

Cina menaikkan batas usia pensiun akibat harapan hidup yang kian panjang. Di sisi lain, tingkat pengangguran di kalangan anak muda tinggi.


Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina

3 hari lalu

Tim penyelamat membantu seorang warga turun dari bangunan setelah serangan drone dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Lviv, Ukraina 4 September 2024. Angkatan udara menemukan 42 sasaran udara termasuk 29 drone dan 13 rudal. REUTERS/Layanan pers Layanan Darurat Negara Ukraina
Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina

Intelijen Eropa membocorkan Rusia sedang memproduksi drone Kamikaze yang menggunakan mesin dari CIna.


Bakamla Usir 5 Kapal Ikan dari Cina yang Labuh Jangkar di Perairan Batam

5 hari lalu

Personel Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) berjaga di atas kapal ikan asing saat diamankan di Pelabuhan Pangkalan PSDKP Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 21 Agustus 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan satu unit KIA berbendera Vietnam yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di WPPNRI 711 perairan Laut Natuna. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Bakamla Usir 5 Kapal Ikan dari Cina yang Labuh Jangkar di Perairan Batam

Kapal-kapal ikan dari Cina tersebut diduga sedang menunggu antrean untuk masuk ke Pelabuhan Singapura.


Mengenal 72 Musim di Jepang yang Berdasarkan Perubahan Alam

5 hari lalu

Ilustrasi tempat wisata di Jepang. Foto: Canva
Mengenal 72 Musim di Jepang yang Berdasarkan Perubahan Alam

72 musim di Jepang memungkinkan manusia menjalin hubungan mendalam dengan alam dan perubahannya


Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

6 hari lalu

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.


Teten Pastikan Aplikasi Temu asal Cina Belum Daftar Izin: Baru Urus HAKI

6 hari lalu

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki usai menerima audiensi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Teten Pastikan Aplikasi Temu asal Cina Belum Daftar Izin: Baru Urus HAKI

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki angkat bicara soal status aplikasi e-commerce asal Cina, Temu.