PBB Serukan Investigasi
PBB, pada Jumat, menyerukan "penyelidikan penuh" dan pertanggungjawaban atas pembunuhan Eygi oleh tentara Israel di Tepi Barat utara yang diduduki, lapor Anadolu Agency.
Menanggapi pertanyaan Anadolu tentang apakah PBB mengecam pembunuhan aktivis tersebut, juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam sebuah konferensi pers mengatakan: "Saya dapat memberitahu Anda bahwa kami ingin melihat investigasi penuh atas situasi yang terjadi dan bahwa orang-orang harus dimintai pertanggungjawaban."
"Sekali lagi, warga sipil harus, harus dilindungi setiap saat," tambahnya.
Ketika ditanya apakah ada pertanggungjawaban atas personel PBB yang terbunuh oleh Israel, Dujarric mengatakan: "kami belum melihat apa pun."
Ia mengatakan bahwa investigasi dan isu pertanggungjawaban akan dilakukan "setelah pertempuran berhenti".
"Kami telah melihat beberapa gerakan menuju pertanggungjawaban dalam masalah perlakuan buruk terhadap tahanan Palestina," katanya.
Anggota Kongres AS Minta Blinken Bertindak
Anggota Kongres AS, Rashida Tlaib, pada Jumat mendesak Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, untuk "melakukan sesuatu" setelah pembunuhan seorang aktivis Turki-Amerika oleh tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki Israel, lapor Anadolu Agency.
"@SecBlinken: Lakukan sesuatu untuk menyelamatkan nyawa!" Tlaib mengatakan di X.
Pernyataannya muncul setelah Eygi ditembak mati oleh pasukan Israel pada Jumat saat melakukan protes terhadap permukiman ilegal Israel di kota Beita di distrik Nablus, Tepi Barat yang diduduki.
Dalam sebuah postingan terpisah yang ditujukan kepada juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, Tlaib mengatakan: "Hei, bagaimana mereka bisa mati, Matt? Apakah itu sihir? Siapa atau apa yang membunuh Aysenur? Bertanya atas nama orang Amerika yang ingin tahu."
Gedung Putih mengatakan bahwa mereka "sangat terganggu" oleh penembakan fatal terhadap Eygi, 26, dan telah secara resmi meminta Israel untuk menyelidiki kematiannya.
Fouad Nafaa, Direktur Rumah Sakit Rafidia di Nablus, mengatakan kepada Anadolu bahwa Eygi tiba di rumah sakit dengan luka tembak di kepala. Dia meninggal dunia karena luka-lukanya, meskipun tim medis telah berusaha untuk menyadarkannya, menurut Nafaa.
Saksi mata melaporkan bahwa tentara Israel melepaskan tembakan ke arah sekelompok warga Palestina yang berpartisipasi dalam demonstrasi yang mengutuk permukiman ilegal di Gunung Sbeih di Beita, yang terletak di sebelah selatan kota Nablus.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa, mengkonfirmasi bahwa korban adalah seorang sukarelawan dari kampanye Fazaa, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendukung dan melindungi para petani Palestina dari pelanggaran yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel dan militer.
Warga Beita mengadakan protes mingguan setelah salat Jumat untuk menentang pemukiman ilegal Israel di Avitar, yang terletak di puncak Gunung Sbeih. Masyarakat menuntut pemindahan pemukiman tersebut, yang mereka anggap sebagai pelanggaran terhadap hak atas tanah mereka.
Eygi lahir di kota Antalya, Turki pada tahun 1998.
ANADOLU | AL MAYADEEN | WAFA | MIDDLE EAST MONITOR
Pilihan Editor: 27 Warga Gaza Tewas Kena Serangan Militer Israel di Tengah Kampanye Bebas Polio