TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sedang menjajaki peluang kolaborasi dan kerja sama pembangunan di sektor digital dengan Mesir. Hal tersebut diungkap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi saat bertemu Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi Mesir Amr Talaat pada High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 Joint Leaders Session 2024, di Pecatu Hall, Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Senin (2/9/2024).
“Pertemuan bilateral hari ini bertujuan mengeksplorasi potensi kerja sama dalam pengembangan infrastruktur digital dan peningkatan kapasitas generasi muda di kedua negara,” kata Budi.
Menurutnya, saat ini telah dibangun Kabel Fiber Optik sepanjang 177.000 Kilometer, 34 Pusat Data, serta 265.900 Base Transceiver Station (BTS) termasuk 1.000 BTS 5G. Ada pula kesamaan kebijakan dan pengelolaan isu teknologi informasi dan komunikasi di Mesir yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga.
“Kebijakan TIK di Mesir yang terfokus pada tiga pilar utama yaitu transformasi digital, kecakapan dan pekerjaan digital, serta inovasi digital,” ungkapnya.
Dalam pertemuan itu, Budi menawarkan peluang kerja sama pengembangan konektivitas jaringan 5G dan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sementara Amr Talaat menyampaikan apresiasi dari Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi atas sambutan hangat Indonesia. Menurutnya, Indonesia dan Mesir memiliki hubungan strategis dan historis, di mana Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945, dan hubungan ini telah berkembang secara signifikan.
Mesir berkomitmen untuk memperluas kerja sama dengan Indonesian, khususnya dalam pengembangan kabel bawah laut dan pelatihan kapasitas sumberdaya manusia digital.
“Mesir menawarkan peluang untuk meningkatkan konektivitas digital melalui kabel bawah laut. Kami mengundang generasi muda Indonesia untuk merasakan manfaat dari program pelatihan yang kami laksanakan," ungkapnya.
Pilihan editor: TK di Belgorod Rusia Diliburkan Sementara karena Serangan Ukraina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini