TEMPO.CO, Jakarta - Rusia mengatakan Barat sedang bermain api dengan mengizinkan Ukraina melakukan serangan balik ke Moskow. Serangan Ukraina itu dilakukan dengan menggunakan rudal Barat. Rusia memperingatkan Amerika Serikat pada hari Selasa bahwa Perang Dunia III tidak akan terbatas di Eropa.
Ukraina menyerang wilayah Kursk di Rusia bagian barat pada 6 Agustus 2024. Ukraina telah menguasai sebagian wilayah dalam serangan terbesar terhadap Rusia sejak Perang Dunia II. Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan membalas serangan tersebut.
Sergei Lavrov, yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Barat berusaha meningkatkan perang Ukraina. Ia menuduh Barat sedang mencari masalah dengan mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk melonggarkan pembatasan penggunaan senjata yang dipasok asing.
Sejak menginvasi Ukraina pada 2022, Putin telah berulang kali memperingatkan risiko perang yang jauh lebih luas yang melibatkan kekuatan nuklir terbesar di dunia. Namun ia mengatakan bahwa Rusia tidak menginginkan konflik dengan aliansi NATO yang dipimpin AS.
"Kami menegaskan sekali lagi bahwa bermain api, dan itu seperti anak kecil yang bermain korek api, adalah hal yang sangat berbahaya bagi paman dan bibi dewasa yang dipercaya memegang senjata nuklir di satu atau beberapa negara Barat," kata Lavrov kepada wartawan di Moskow.
"Orang Amerika dengan tegas mengasosiasikan pembicaraan tentang Perang Dunia Ketiga sebagai sesuatu yang, jika itu terjadi, akan memengaruhi Eropa secara eksklusif," kata Lavrov.
Lavrov menambahkan bahwa Rusia sedang mengklarifikasi doktrin nuklirnya. Doktrin nuklir Rusia pada 2020 menetapkan kapan presidennya akan mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir. Secara umum penggunaan nuklir adalah respons terhadap serangan yang menggunakan senjata pemusnah massal lainnya atau senjata konvensional, ketika keberadaan negara terancam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan awal bulan ini bahwa serangan di wilayah Kursk Rusia menunjukkan bahwa Kremlin hanya menggertak. Zelensky mengatakan Ukraina, karena pembatasan yang diberlakukan oleh sekutu, tidak dapat menggunakan senjata yang dimilikinya untuk menyerang beberapa target militer Rusia. Ia mendesak sekutu untuk lebih berani dalam mengambil keputusan tentang cara membantu Kyiv dalam perang.
Rusia mengatakan bahwa persenjataan Barat, termasuk tank-tank Inggris dan sistem roket AS, telah digunakan oleh Ukraina di Kursk. Kyiv telah mengonfirmasi penggunaan rudal HIMARS AS untuk menghancurkan jembatan-jembatan di Kursk.
Washington mengatakan tidak diberi tahu tentang rencana Ukraina sebelum serangan mendadak ke Kursk. Amerika Serikat juga mengatakan tidak ikut serta dalam operasi tersebut.
Kepala intelijen luar negeri Putin, Sergei Naryshkin, mengatakan pada hari Selasa bahwa Moskow tidak percaya pernyataan Barat bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan serangan Kursk. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan keterlibatan Amerika Serikat adalah "fakta yang jelas".
The New York Times melaporkan bahwa Amerika Serikat dan Inggris memberikan Ukraina citra satelit dan informasi lain tentang wilayah Kursk pada hari-hari setelah serangan Ukraina.
REUTERS