TEMPO.CO, Jakarta - Militer Amerika Serikat dan TNI pada 26 Agustus 2024, secara resmi memulai latihan Super Garuda Shield 2024 yang ditandai dengan upacara pembukaan di pangkalan militer Indonesia di Pangkalan Udara Angkatan Laut Juanda Surabaya. Latihan militer bersama ini sekaligus memperlihatkan kemitraan yang langgeng antara kedua negara.
Kedutaan Amerika Serikat dalam keterangan menjelaskan Super Garuda Shield merupakan latihan militer tahunan terbesar antara Amerika Serikat dan Indonesia. Latihan ini awalnya dilakukan sebagai pertukaran informasi dan pelatihan antara AS dan Indonesia pada 2006 dengan nama Garuda Shield. Sejak 2022, latihan ini telah diperluas dengan melibatkan negara-negara mitra. Tahun ini, personel militer dari Amerika Serikat, Indonesia, Australia, Kanada, Prancis, Jepang, Singapura, Korea Selatan, Inggris, dan Selandia Baru turut berpartisipasi. Dua belas negara tambahan hadir menjadi pengamat latihan ini.
“Setiap aspek dari Super Garuda Shield tahun ini harus menantang kita untuk bekerja sama secara kolektif dan mencapai tujuan pelatihan ini,” kata Kepala Staf dan Komandan Garda Nasional Udara Hawaii, Mayjen Joseph R. Harris II. “Saya mendorong semua peserta memanfaatkan peluang luar biasa yang tersedia untuk pertukaran profesional dan budaya.”
Wakil Komandan Kodiklat TNI Marsekal Muda Widyargo Ikoputra mengatakan, “Super Garuda Shield 2024 merupakan sarana untuk menciptakan dan membangun rasa saling percaya di sektor militer, memperkuat hubungan bilateral antarmiliter, dan hubungan multilateral.
Menurut data terkini dari Kantor Kerja Sama Pertahanan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Super Garuda Shield 2024 melibatkan sekitar 5.500 pasukan gabungan dari semua negara peserta, sekitar 2.500 di antaranya adalah personel militer AS. Latihan militer gabungan ini bertujuan untuk memperkuat kemitraan pertahanan AS-Indonesia sesuai dengan Pengaturan Kerja Sama Pertahanan (Defense Cooperation Arrangement) dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, termasuk dengan meningkatkan kemampuan pemerintah dari negara peserta untuk bertukar data secara aman dan otomatis tanpa memandang batas geografis, politik, atau organisasi.
Para prajurit dari negara-negara mitra akan terlibat dalam berbagai kesempatan pelatihan, termasuk operasi lintas udara, operasi amfibi, dan pertukaran informasi operasi. Iterasi tahun 2024 juga akan mencakup Latihan Siber untuk lebih mempersiapkan para prajurit menghadapi ancaman siber dengan lebih baik. Latihan ini dimulai dengan pertukaran akademik dari para ahli dan lokakarya pengembangan profesional, diikuti oleh latihan komando dan kendali, latihan lapangan gabungan, dan diakhiri dengan latihan tembak langsung. Latihan dan keterlibatan rutin dengan sekutu dan mitra berperan penting dalam membina kerja sama sipil-militer, meningkatkan kesiapsiagaan darurat, dan meningkatkan kemampuan respons bilateral.
Sejak 2006, Indonesia telah bermitra dengan Garda Nasional Hawaii sebagai bagian dari Program Kemitraan Negara, sebuah prakarsai yang dipimpin Amerika Serikat yang kini mencakup 96 kemitraan di seluruh dunia
Pilihan editor: Kanselir Jerman Olaf Scholz Janji Tingkatkan Angka Deportasi setelah Penikaman oleh ISIS
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini