Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oman Tidak Berniat Menormalisasi Hubungan dengan Israel

Editor

Ida Rosdalina

image-gnews
Sultan Oman, Haitham bin Tariq al-Said. Reuters
Sultan Oman, Haitham bin Tariq al-Said. Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri Kementerian Luar Negeri untuk Urusan Diplomatik Kesultanan Oman, Sheikh Khalifa Bin Ali Al-Harthy, menegaskan bahwa Kesultanan Oman tidak berniat untuk menormalkan hubungan dengan Israel, dan menekankan perlunya "perang biadab di Gaza" segera dihentikan.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Sputnik Rusia yang diterbitkan pada Kamis, Al-Harthy mengatakan: "Isu yang penting saat ini bukanlah apakah kita akan melakukan normalisasi atau tidak, tetapi lebih kepada mencapai solusi untuk masalah Palestina dan memberikan hak-hak Palestina."

Dia mengatakan, “Normalisasi yang terjadi baru-baru ini antara Israel dan sejumlah negara di kawasan ini tidak mencapai tujuan ini, tetapi sebaliknya, hal itu digunakan untuk melecehkan Palestina, mengulur-ulur waktu, dan menunda, tanpa memberikan hak mereka untuk mendirikan negara merdeka, sesuai dengan resolusi internasional."

Saat ini ada lima negara Timur Tengah yang telah melakukan normalisasi hubungan dengan Israel, yaitu Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko.  

Al-Harthy menjelaskan bahwa Muscat terus melakukan kontak dengan komunitas internasional dan negara-negara berpengaruh di kawasan untuk mengurangi ketegangan dan menghindari eskalasi, dan membantah adanya komunikasi langsung dengan Tel Aviv atau menyampaikan pesan antara mereka dan Iran.

"Sultan Haitham Bin Tariq mengumumkan solidaritas Kesultanan dengan rakyat Palestina dan dukungan untuk semua upaya yang menyerukan diakhirinya serangan terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak berdosa, serta menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menegakkan tanggung jawabnya dalam memberikan hak kepada rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," tambahnya.

"Kami di Oman terus-menerus menyerukan untuk menyatukan barisan Arab, yang dapat dicapai dengan memperkuat peran Liga Arab dan organisasi regional yang terkait dengan aksi bersama Arab."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Al-Harthy menunjukkan bahwa kawasan Timur Tengah sangat penting bagi keamanan dan perdamaian internasional karena lokasinya yang strategis, dengan menyebutkan bahwa kawasan ini telah menghadapi tantangan politik dan keamanan di banyak titik dalam sejarah.

Al-Harthy menyatakan bahwa Oman tidak berharap perang besar akan pecah di kawasan ini, meskipun Israel telah melakukan banyak provokasi, baik di Gaza maupun di negara-negara lain di kawasan ini: "Negara-negara di kawasan ini memiliki kehati-hatian dan rasionalitas yang memungkinkan mereka untuk menghindari terseret ke dalam perang baru."

"Kami bekerja sama dengan negara-negara di kawasan ini dan dunia untuk menghindarkan perang di kawasan ini, dan kami selalu menekankan bahwa ketegangan yang terjadi di kawasan ini berasal dari perang genosida Israel di Palestina, dan oleh karena itu kami menuntut gencatan senjata segera," katanya.

"Kami sebagai bangsa Arab tidak percaya bahwa mekanisme PBB yang ada saat ini membantu memaksakan solusi yang adil untuk masalah Palestina, dan kesan ini diperkuat dengan krisis Ukraina. Mayoritas negara di dunia, terutama negara-negara Dunia Ketiga, termasuk Oman, menuntut reformasi radikal terhadap mekanisme PBB."

MIDDLE EAST MONITOR

Pilihan Editor: Dubes AS Tuding PBB Anak Tirikan Israel Sebelum Serangan ke Gaza

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Setahun Konflik Israel-Palestina, PBNU Instruksikan Warganya Perbanyak Baca Qunut Nazilah

2 jam lalu

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, K.H. Miftachul Akhyar berbicara dalam acara Halalbihalal dan Silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Senen, Jakarta, Minggu, 28 April 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Setahun Konflik Israel-Palestina, PBNU Instruksikan Warganya Perbanyak Baca Qunut Nazilah

PBNU juga mengajak seluruh warga NU untuk menggalang dana kemanusiaan yang bertujuan untuk membantu warga Palestina


RS Gaza Desak Israel Hentikan Perintah Evakuasi di Tengah Gempuran Militer

14 jam lalu

Petugas membawa korban tewas dari rumah sakit Kamal Adwan menyusul serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, 21 Mei 2024. REUTERS/Rami Zohod
RS Gaza Desak Israel Hentikan Perintah Evakuasi di Tengah Gempuran Militer

Tentara Israel memerintahkan pasien dan staf medis di tiga rumah sakit di Gaza utara untuk untuk mengosongkan fasilitas tersebut dalam waktu 24 jam.


ICC Secara Resmi Minta Semua Pihak Gunakan Istilah Negara Palestina

18 jam lalu

Tampak luar Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, Belanda, 31 Maret 2021. REUTERS/Piroschka van de Wouw
ICC Secara Resmi Minta Semua Pihak Gunakan Istilah Negara Palestina

ICC secara resmi meminta LSM dan institusi lain menggunakan istilah "Negara Palestina" menggantikan istilah "Palestina"


Biden Telepon Netanyahu, Janjikan Dukungan Kuat Melawan Iran

19 jam lalu

Biden Telepon Netanyahu, Janjikan Dukungan Kuat Melawan Iran

Gedung Putih mengatakan Biden-Netanyahu membahas konfrontasi dengan Iran dalam percakapan 30 menit yang melibatkan Wapres AS Kamala Harris.


Menlu Iran Temui Pangeran MBS di Tengah Rencana Serangan Israel

22 jam lalu

Tim penyelamat melakukan evakuasi korban di lokasi serangan udara Israel di apartemen di pinggiran kota Mezzah, Damaskus, Suriah, 8 Oktober 2024. Serangan ini menewaskan tujuh warga sipil dan melukai 11 lainnya. REUTERS/Firas Makdesi
Menlu Iran Temui Pangeran MBS di Tengah Rencana Serangan Israel

Menlu Iran dan Pangeran MBS bertemu di Riyadh saat Israel berencana melakukan serangan.


Emirates Larang Penumpang Membawa 2 Barang Ini

23 jam lalu

Pesawat Emirates. Dok. Emirates
Emirates Larang Penumpang Membawa 2 Barang Ini

Setelah menangguhkan beberapa penerbangan, Emirates melarang penumpang dari, ke atau yang terhubung dengan Dubai membawa dua barang ini


Hamas dan Fatah Bertemu di Mesir, Bahas Rencana Pasca-Gaza

1 hari lalu

Mahmoud al-Aloul, Wakil Ketua Komite Sentral organisasi Palestina dan partai politik Fatah, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, dan Mussa Abu Marzuk, anggota senior gerakan Islam Palestina Hamas, menghadiri acara di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing pada  23 Juli 2024. PEDRO PARDO/Pool via REUTERS
Hamas dan Fatah Bertemu di Mesir, Bahas Rencana Pasca-Gaza

Hamas dan Fatah bertemu untuk kedua kalinya membicarakan rencana kerja sama pascaperang di Gaza dan menolak syarat-syarat dari Israel.


Fakta-fakta di Balik Kesetiaan Malawi Mendukung Israel dalam Forum PBB

1 hari lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Fakta-fakta di Balik Kesetiaan Malawi Mendukung Israel dalam Forum PBB

Malawi selalu memberi suara untuk Israel atau setidaknya abstain dalam setiap resolusi PBB tentang konflik Israel-Palestina, mengapa?


Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

1 hari lalu

Kandidat Presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump mengenakan perban telinga saat menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 18 Juli 2024. Donald Trump mengenakan perban telinga setelah terkena tembakan saat berkampanye pada 13 Juli 2024 lalu. REUTERS/Andrew Kelly
Donald Trump Mengaku Pernah ke Gaza, Tapi Tak Ada Bukti

Donald Trump mengatakan Gaza adalah tempat terindah di Timur Tengah. Tapi tak ada bukti bahwa ia pernah ke sana.


Indonesia akan Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Vietnam hingga Palestina

1 hari lalu

Sebuah truk membawa bantuan kemanusiaan melintasi Dermaga Trident, dermaga sementara untuk mengirimkan bantuan, di lepas pantai Jalur Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, dekat pantai Gaza, 25 Juni 2024. REUTERS/Amir Cohen
Indonesia akan Kirim Bantuan Kemanusiaan untuk Vietnam hingga Palestina

Pemerintah Indonesia berencana mengirim bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Sudan, Yaman, Palestina, dan Vietnam.