TEMPO.CO, Jakarta - Denmark mengumumkan rencana menutup kantor kedutaan besarnya di Burkina Faso dan Mali buntut kudeta militer di kedua negara itu, yang diklaim telah meninggalkan sedikit ruang untuk bekerja sama.
Kementerian Luar Negeri Denmark pada Senin, 26 Agustus 2024, menyebut langkah yang dilakukan itu bagian dari strategi baru kemitraan dengan negara-negara Afrika. Mali dan Burkina Faso berada di bawah kekuasaan militer sejak 2020 dan 2022. Kedua negara itu dianggap gagal menumpas pemberontakan yang sudah berlangsung lama dan dianggap sebagai pembenaran untuk melakukan perebutan kekuasaan.
Sejak kudeta dilakukan, militer di Burkina Faso dan Mali yang berkuasa telah memutuskan hubungan pertahanan dengan beberapa negara-negara Barat, termasuk Prancis negara yang dulu menjajah kedua negara itu. Sebaliknya, Mali dan Burkina Faso berbalik membangun kerja sama dengan Rusia.
"Serangkaian kudeta militer di negara-negara bekas jajahan Prancis telah menciptakan ruang terbatas untuk mengambil tindakan di wilayah Sahel," demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Denmark.
Copenhagen rencananya akan meningkatkan hubungan diplomatik dengan Mesir, Kenya, Afrika Selatan, Nigeria dan Ghana. Denmark juga saat yang sama ingin membuka kantor kedutaan besar di Senegal, Tunisia dan Rwanda.
"Kami punya sebuah kepentingan yang cukup jelas dengan negara-negara Afrika terhadap kami ketika mereka punya proposal masa depan mereka yang disorongkan. Mereka harus tahu kami bisa menawarkan sebuah alternatif yang menarik untuk menyusul naiknya pengaruh Cina dan Rusia di kawasan Afrika," kata Menteri Luar Negeri Denmark Lars Lokke Rasmussen.
Sebelumnya pada Juli 2024, Mali, Burkina Faso, dan Niger membentuk konfederasi, yang diputuskan dalam KTT yang digelar di ibu kota Niger, Niamey. Ketiga negara itu saat ini dipimpin junta militer yang berkuasa melalui kudeta militer.
Para pemimpin dari negara itu, menandatangani deklarasi bersama pendirian konfederasi. Ibrahim Traore, pemimpin junta Burkina Faso, mengatakan KTT ini menandai langkah penting bagi masa depan bersama ketiga negara.
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Rekrutan Baru Manchester United, Mengenal Sekou Kone
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini