TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 20 turis Cina mengaku ditinggalkan di Race Course Road di Singapura oleh sopir bus setelah menolak membeli suvenir darinya. Rekaman video di TikTok menunjukkan para wisatawan berdebat dengan pengemudi sambil berdiri di jalan dengan tas dan barang bawaan mereka.
Insiden itu terjadi di Distrik Little India sekitar tengah hari pada pertengahan Agustus. Para turis mengunjungi kuil-kuil di daerah itu sebagai bagian dari tur 10 hari ke negara-negara Asia Tenggara, menurut Shin Min Daily News. Tur itu telah diatur melalui agen perjalanan Cina.
Salah seorang turis menceritakan bahwa pengemudi mencoba menjual suvenir kepada penumpang, tetapi mereka menolak. Hal ini membuat sopir bus marah. Rombongan itu pun dimarahi karena tidak membeli apa pun, lapor Asia One.
Ketika para turis meminta sopir bus untuk meminta maaf, ia menolak. Ia pun menurunkan tas para turis dan pergi sehingga membuat mereka terlantar di jalan selama empat jam.
Para wisatawan tersebut kemudian mengajukan keluhan kepada Kedutaan Besar Cina di Singapura. Kedutaan pun mengakui kejadian tersebut dan mengirimkan bus untuk membantu para wisatawan.
Badan Pariwisata Singapura telah menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki masalah tersebut. "STB tidak akan menoleransi segala bentuk perilaku yang tidak menghormati atau membahayakan wisatawan. Kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap operator yang terlibat dalam praktik pariwisata yang buruk," demikian pernyataan dewan tersebut, seperti dikutip The New Paper. "Kami berkomitmen untuk menjaga reputasi Singapura sebagai tujuan yang aman dan ramah bagi semua wisatawan."
VN EXPRESS.NET
Pilihan editor: Kepala Shin Bet Kirim Peringatan ke Netanyahu Soal Kebrutalan Pemukim Yahudi