TEMPO.CO, Jakarta - Pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di Kolkata pekan lalu membuat para wanita turun ke jalan di seluruh India, marah karena tingkat kekerasan seksual yang masih tinggi meskipun ada reformasi hukum dan janji untuk menindak tegas.
Reuters menyebut pemerintah telah melakukan perubahan besar-besaran pada sistem peradilan, termasuk hukuman yang lebih berat setelah 2012. Pada tahun itu, seorang wanita berusia 23 tahun diperkosa beramai-ramai dan dibunuh. Namun, para pegiat mengatakan tidak banyak yang berubah.
Di bawah ini adalah beberapa rincian dari skala krisis dan tantangan ke depan.
Angka pemerkosaan tinggi
Kekerasan seksual merajalela di India, di mana 90 pemerkosaan dilaporkan rata-rata setiap hari pada 2022.
Setelah peristiwa pemerkosaan dan pembunuhan 2012, polisi mencatat hingga 25,000 kasus pemerkosaan per tahun di seluruh India, menurut data dari Biro Catatan Kejahatan Nasional (NCRB).
Sejak saat itu, jumlah tahunan sebagian besar tetap berada di atas 30.000, kecuali pada tahun pandemi COVID-19 di tahun 2020, yang mengalami penurunan tajam.
Serangan mencapai puncaknya pada hampir 39.000 pada 2016. Pada 2018, rata-rata seorang perempuan melaporkan pemerkosaan setiap 15 menit di seluruh negeri, menurut laporan pemerintah.
Ada lebih dari 31.000 pemerkosaan yang dilaporkan pada 2022, tahun terakhir di mana data tersedia.
Mengapa kekerasan seksual meningkat di India?
Hukum yang menentang kekerasan seksual dibuat lebih ketat setelah sebuah kasus pemerkosaan pada 2012, ketika seorang pekerja magang fisioterapi berusia 22 tahun diperkosa dan dibunuh secara brutal di sebuah bus di Delhi. Empat orang digantung karena pemerkosaan beramai-ramai tersebut yang memicu protes nasional.
Meski ada undang-undang baru, "grafik kekerasan seksual di India terus meningkat tanpa henti," kata pengacara dan aktivis hak-hak perempuan, Vrinda Grover, kepada Al Jazeera.
Ia menambahkan bahwa berdasarkan pengalamannya di sebagian besar tempat kerja, hanya sedikit perhatian yang diberikan pada penegakan hukum yang tekun dan ketat.
"Sangat disesalkan bahwa pemerintah dan lembaga-lembaga baru merespons setelah wanita tersebut mengalami kekerasan seksual dan seringkali meninggal dalam insiden tersebut," tambahnya. Ia mengatakan selama ini tindakan pencegahan tidak dilakukan.
Dalam banyak kasus pemerkosaan di India, para pelaku tidak dimintai pertanggungjawaban. Pada tahun 2002, Bano diperkosa oleh 11 orang, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Pada 2022, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi mengesahkan pembebasan para pria ini, yang disambut dengan tepuk tangan dan karangan bunga saat mereka dibebaskan.
Namun, remisi mereka ditolak dan Mahkamah Agung mengirim para pemerkosa kembali ke penjara setelah protes publik.