TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir mengajak ribuan warga Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa, atau yang orang Yahudi sebut sebagai 'Temple Mount’ pada Selasa, 13 Agustus 2024. Ben-Gvir mengizinkan orang Yahudi untuk berdoa dan beribadah di tempat suci tersebut.
"Kebijakan kami adalah mengizinkan doa," kata Ben-Gvir, dikutip dari Reuters. Menurut Waqf, yayasan yang mengelola situs tersebut, sekitar 2.250 orang Yahudi mengunjungi Al Aqsa.
Ben-Gvir dan umat Yahudi datang ke masjid Al Aqsa untuk memperingati Tisha B'Av, hari puasa tahunan umat Yahudi. Di bawah perlindungan pasukan Israel, mereka memasuki kompleks masjid dan melaksanakan upacara keagamaan Talmud.
Tindakan Ben-Gvir ini menuai kecaman luas karena Masjid Al-Aqsa merupakan situs ketiga tersuci dalam Islam. Adapun berdasarkan aturan yang telah berlaku selama puluhan tahun, orang Yahudi diperbolehkan mengunjungi tempat itu, tetapi tidak diizinkan berdoa di sana.
Lantas, seperti apa profil Menteri Israel Itamar Ben Gvir? Berikut informasinya.
Profil Itamar Ben-Gvir
Itamar Ben-Gvir adalah seorang pengacara dan politikus Israel yang sejak 2019 telah memimpin partai sayap kanan Jewish Power (Otzma Yehudit). Pria yang lahir pada 6 Mei 1976 di Mevaseret Zion, Israel ini ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Nasional Israel sejak 2022.
Mengutip Britannica, Ben-Gvir lahir dari keluarga Yahudi Mizrahi. Ibunya berasal dari Kurdistan Irak dan berimigrasi ke Palestina saat masih remaja. Kakek-nenek dari pihak ayah juga berasal dari Irak, namun ayahnya lahir di Yerusalem. Seperti banyak keluarga Yahudi Mizrahi lainnya, orang tua Ben-Gvir menganut nilai-nilai konservatif dan menghargai tradisi agama.
Sejak muda, Ben-Gvir terlibat aktif dalam Partai Moledet yang baru terbentuk, dengan agenda utama yang berfokus pada pemindahan warga Palestina dari Israel, Tepi Barat, dan Jalur Gaza selama intifada. Ia kemudian menjabat sebagai koordinator pemuda untuk gerakan Kach, partai politik yang didirikan oleh Meir Kahane, yang dikenal karena pandangan rasis anti-Arabnya yang terbuka, sebelum partai tersebut dilarang pada tahun 1994.