TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok Hamas pada Rabu, 14 Agustus 2024, memastikan tidak akan ambil bagian dalam putaran baru perundingan gencatan senjata yang diselenggarakan di Qatar pada Kamis, 15 Agustus 2024. Sikap Hamas itu memupuskan harapan pakta negosiasi, yang sejumlah sumber menyebut hal ini bisa menahan Iran melancarkan serangan ke Israel.
Amerika Serikat mengutarakan pihaknya berencana melakukan pembicaraan tidak langsung karena sangat yakin sebuah kesepakatan gencatan senjata masih mungkin terjadi. Akan tetapi, Axios mewartakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken memutuskan menunda kunjungan kerja ke Timur Tengah yang seharusnya dilakukan pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Tiga pejabat senior Iran mengatakan hanya sebuah kesepakatan gencatan senjata di Gaza yang bisa menahan Iran dari upaya melakukan serangan langsung melawan Israel yang ingin membalas kematian Ketua biro politik Hamas Ismail Haniyeh pada akhir bulan lalu.
Militer Israel mengatakan akan mengirimkan seorang delegasi dalam perundingan pada Kamis, 15 Agustus 2024. Namun Hamas menuntut agar membahas rencana sebelumnya saja ketimbang melakukan pembicaraan baru.
“Hamas berkomitmen pada proposal yang disorongkan pada 2 Juli 2024, yang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB dan pidato Joe Biden. Hamas saat ini siap memulai diskusi mekanisme penerapannya,” kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri.
Abu Zuhri menambahkan melakukan negosiasi baru sama dengan melakukan pembiaran pada Israel untuk melakukan pembantaian. Sampai berita ini diturunkan pembantian masih terjadi Gaza, di mana kawasan perumahan di Khan Younis dimusnahkan oleh tentara Israel. Tank-tank Israel hilir-mudi di area-area timur Khan Younis melepaskan tembakan. Khan Younis adalah area di tengah Gaza.
Tel Aviv mengakui telah membalas tembakan roket-roket yang dilepaskan Hamas ke Tel Aviv pada Selasa, 13 Agustus 2024. Israel juga telah menyerang landasan peluncur roket dan menembak anggota Hamas dalam tempo 24 jam, termasuk di wilayah tengah Gaza, Khan Younis dan barat Rafah. Sedangkan Hamas dan kelompok Jihad Islam mengatakan mereka telah menyerang tentara Israel di beberapa area.
Pada Rabu, 14 Agustus 2024, otoritas kesehatan Palestina mengatakan serangan Israel telah menewaskan setidaknya 14 orang, yang sebagian besar korban di tengah dan selatan Gaza.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Cerita Keluarga Korban TPPO di Myanmar Ngadu ke Bareskrim, BP2MI, Kemlu, hingga KBRI di Yangon Tanpa Titik Temu
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini