Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Junta Myanmar Menampik Kabar Min Aung Hlaing Ditahan dalam Kudeta Internal

image-gnews
Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Junta militer Myanmar membantah kabar ketuanya Min Aung Hlaing telah ditahan oleh para jenderal tinggi dalam sebuah kudeta internal. Kabar itu disebut “propaganda” yang disebarkan “para pengkhianat” dengan tujuan mengganggu perdamaian dan stabilitas negara, kata junta dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 14 Agustus 2024.

“Desas-desus palsu ini disebarkan melalui akun media sosial palsu dan outlet media yang merusak negara untuk mengganggu hukum dan ketertiban,” demikian bunyi pernyataan Junta militer, seperti dikutip oleh Myanmar Now.

Jenderal tertinggi junta, Min Aung Hlaing, telah menghadapi kritik publik dari para pendukung militer dalam beberapa pekan terakhir karena pasukan pemerintah kehilangan wilayahnya setelah direbut para kelompok bersenjata etnis minoritas yang berusaha menggulingkan junta.

Junta militer telah kesulitan menghadapi kelompok-kelompok pemberontak tersebut, tiga tahun setelah menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi dalam kudeta pada Februari 2021.

Sejumlah akun media sosial pro-junta tampak menanggapi rumor ditahannya Min Aung Hlaing dengan berspekulasi bahwa ia mengundurkan diri secara sukarela karena masalah kesehatan, alih-alih disingkirkan melalui kudeta, menurut pantauan Myanmar Now yang berbasis di Yangon.

Rumor tersebut beredar menjelang kunjungan resmi Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi yang dijadwalkan tiba di Myanmar pada Rabu, 14 Agustus 2024, untuk melakukan pembicaraan dengan Min Aung Hlaing. Kunjungan tersebut bertujuan untuk “memperdalam kerja sama bilateral yang saling menguntungkan di berbagai bidang”, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina kemarin.

Cina merupakan sekutu utama dan pemasok senjata bagi junta Myanmar. Belakangan ini, di tengah bentrokan junta dengan kelompok-kelompok etnis minoritas, Cina telah mendesak semua pihak untuk menghentikan permusuhan serta memastikan dunia usaha dan warga negara Cina tidak dirugikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam beberapa pekan terakhir, aliansi kelompok bersenjata etnis telah merebut wilayah dari junta di negara bagian Shan utara, yang berbatasan dengan provinsi Yunnan di Cina. Wilayah yang direbut termasuk komando militer timur laut di kota Lashio, negara bagian Shan, yang dihuni sekitar 150 ribu orang.

Perebutan komando regional tersebut terjadi untuk pertama kalinya oleh para penentang junta sejak kudeta militer, lantas memicu kritik publik dari para pendukung terhadap para jenderal tinggi. Min Aung Hlaing kemudian mengatakan aliansi tersebut menerima senjata, termasuk pesawat nirawak dan rudal jarak pendek, dari sumber “asing” yang tidak ia sebutkan identitasnya.

Pejabat tinggi Cina terakhir yang mengunjungi junta yang terisolasi adalah mantan menteri luar negeri Qin Gang, yang mengadakan pembicaraan dengan Min Aung Hlaing pada Mei 2023.

 

ARAB NEWS | MYANMAR NOW

Pilihan editor: Datangi Kedubes Cina, Warga Rempang: Kami Tetap Sejahtera Tanpa PSN Rempang Eco-City

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selamatkan WNI yang Disekap, KBRI Yangon Berkoordinasi dengan Otoritas Myanmar

9 jam lalu

WNI korban TPPO di Myanmar akan dipulangkan ke Indonesia melalui Bangkok, Thailand, pada Senin (26/6/2023). (ANTARA/HO-Kemlu RI)
Selamatkan WNI yang Disekap, KBRI Yangon Berkoordinasi dengan Otoritas Myanmar

Kemlu memonitor beredarnya dua video yang diduga para WNI yang mengaku disekap dan disiksa di Myanmar.


Junta Myanmar Umumkan Sensus Nasional sebagai Jalan Menuju Pemilu

6 hari lalu

Seorang personel militer berjaga, ketika 200 personel militer Myanmar mundur ke jembatan ke Thailand pada hari Kamis setelah serangan selama berhari-hari oleh perlawanan anti-junta, yang menyatakan mereka telah memenangkan kendali atas kota perbatasan Myawaddy yang penting, yang terbaru dalam sebuah serangkaian kemenangan pemberontak, dekat perbatasan Thailand-Myanmar di Mae Sot, provinsi Tak, Thailand, 11 April 2024. REUTERS/Soe Zeya Tun
Junta Myanmar Umumkan Sensus Nasional sebagai Jalan Menuju Pemilu

Sensus nasional ini bagian dari pemilu yang dijanjikan junta Myanmar dilakukan pada tahun depan.


Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Sebut Ada Sandera Negara Lain yang Sudah Dibebaskan

11 hari lalu

Suhendri Ardiansyah, 27 tahun, diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. Keluarganya dimintai uang tebusan Rp 500 juta. Foto: Istimewa
Korban TPPO yang Disekap di Myanmar Sebut Ada Sandera Negara Lain yang Sudah Dibebaskan

Dalam rekaman tersebut Hendri mengklaim ada sandera lain di Myanmar yang telah dijemput oleh perwakilan dari negaranya masing-masing.


Kemenlu akan Berkoordinasi dengan KBRI Myanmar dan Bangkok untuk Mengembalikan 11 Korban Online Scam ke Indonesia

13 hari lalu

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha (ketiga dari kiri) dan Sekretaris Jenderal Serikat Buruh Migran Indonesia Juwarih (kanan) mendengar penjelasan dua keluarga korban online scam. Keduanya bercerita 11 orang direkrut melalui media sosial, di Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin, 26 Agustus 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kemenlu akan Berkoordinasi dengan KBRI Myanmar dan Bangkok untuk Mengembalikan 11 Korban Online Scam ke Indonesia

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan akan menindaklanjuti laporan dari Serikat Buruh Migran Indonesia.


Kemenlu Sebut TPPO dengan Modus Kerja di Luar Negeri Sasar Gen Z

13 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemenlu Sebut TPPO dengan Modus Kerja di Luar Negeri Sasar Gen Z

Kemenlu menyatakan pelaku TPPO dengan modus kerja di luar negeri sasar Gen Z.


11 Korban Online Scam Dijanjikan Kerja di Thailand dengan Gaji Rp 15 Juta hingga Rp 20 Juta, Ujungnya Jadi Scammer di Myanmar

13 hari lalu

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri
11 Korban Online Scam Dijanjikan Kerja di Thailand dengan Gaji Rp 15 Juta hingga Rp 20 Juta, Ujungnya Jadi Scammer di Myanmar

Sebanyak 11 korban online scam berasal dari Indonesia dijanjikan uang sebesar Rp 15-20 juta untuk menjadi pekerja di Bangkok, Thailand.


Keluarga Minta Kemenlu Selamatkan 11 Korban Online Scam di Myawaddy Myanmar

13 hari lalu

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, juru bicara Kemlu Lalu Muhammad Iqbal dan Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Kemlu Rolliansyah Soemirat saat konferensi pers di Jakarta Pusat pada Rabu, 29 Mei 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Keluarga Minta Kemenlu Selamatkan 11 Korban Online Scam di Myawaddy Myanmar

Keluarga korban penipuan berbasis daring atau online scam melaporkan kasus penipuan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).


Tanah Longsor di Phuket Thailand Tewaskan 13 Orang, Termasuk 2 Warga Rusia

13 hari lalu

Seorang turis berdiri di samping traktor yang membersihkan area setelah tiga belas orang, termasuk pasangan asal Rusia, tewas dalam tanah longsor di pulau resor Thailand, Phuket, Thailand, 25 Agustus 2024. REUTERS/Sinthana Kosolpradi
Tanah Longsor di Phuket Thailand Tewaskan 13 Orang, Termasuk 2 Warga Rusia

Selain warga Rusia, sembilan korban tewas akibat tanah longsor adalah pekerja migran asal Myanmar dan dua lainnya warga Thailand


Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

17 hari lalu

Menlu Retno Marsudi. TEMPO/Nabilla Azzahra
Kamboja Tertarik Beli Helikopter dan Senjata Ringan dari Indonesia

Indonesia dan Kamboja memperingati 65 tahun hubungan diplomatik dengan membahas lima topik kerja sama.


Pekerja Migran yang Disekap di Myanmar Sempat Dijanjikan akan Bebas

18 hari lalu

Suhendri Ardiansyah, 27 tahun, diduga menjadi korban TPPO di Myanmar. Keluarganya dimintai uang tebusan Rp 500 juta. Foto: Istimewa
Pekerja Migran yang Disekap di Myanmar Sempat Dijanjikan akan Bebas

Pihak yang menyandera Suhendri di Myanmar masih gelap identitasnya, hanya diketahui berseragam militer dan bersenjata api.